SOLOPOS.COM - Ilustrasi Ibadah Haji 2021. (Instagram-Haramain Info)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 1.180 orang calon haji (calhaj) asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, kembali gagal berangkat ke Tanah Suci pada 2021. Padahal mereka sedianya berangkat pada musim haji 2020 lalu.

Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen menyosialisasikan kepada jemaah calon haji terkait dengan penundaan pemberangkatan ke Mekkah pada 2021.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk pemberangkatan haji tahun ini seperti yang telah disampaikan Pak Menteri Agama, yakni dibatalkan atau tidak ada pemberangkatan haji Indonesia pada 2021. Di Sragen ada 1.180 orang calon haji yang batal berangkat. Sebenarnya seribuan orang calon haji itu dijadwalkan berangkat 2020 tetapi sampai 2021 juga batal berangkat,” ujar Kepala Kantor Kemenag Sragen Hanif Hanani saat dihubungi Solopos.com, Rabu (9/6/2021).

Baca juga: Hajatan di Krikilan Sragen Dipantau Satgas Jogo Tonggo Biar Taat Prokes

Oleh karena pada 2021 juga ada pembatalan pemberangkatan, kata dia, mereka dijadwalkan berangkat ke Mekkah pada 2022.

“Kami sosialisasi pembatalan pemberangkatan itu melalui media sosial dan melalui forum KBIHU [kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah],” ujarnya.

Ketua KBIHU Muhammadiyah Sragen, Samadi, saat ditemui wartawan di kediamannya, Rabu, mengatakan calon haji yang lewat KBIHU Muhammadiyah Sragen sebanyak 292 orang.

Baca juga: SBBI 2021: Konsumen Pilih Merek Otomotif Demi Fungsi dan Performa

Dia mengatakan para calhaj tersebut sudah melaksanakan bimbingan manasik di Sragen, Masaran, dan Kalijambe serta pratiknya di Donohudan, Boyolali.

“Sebanyak 292 orang ini tertunda kali untuk tahun kedua. Dari sekian itu sudah ada lima orang di antaranya yang meninggal dunia dan sudah digantikan ahli warisnya. Bahkan ada yang mengundurkan diri karena sudah tua dan tidak ada yang menggantikan dari ahli waris,” ujar Samadi.

Berisiko Bila Berangkat

Samadi mengatakan KBIH Muhammadiyah mengikuti kebijakan pemerintah yang kembali menunda pemberangkatan calon haji ke Tanah Suci.

Baca juga: Klaster Lamaran di Sragen: 12 Warga Brangkal Gemolong Positif Covid-19

Dia mengatakan pembatalan itu cukup beralasan karena situasi pandemic Covid-19 masih tinggi dan berisiko bila tetap berangkat.

“Kami sudah sosialisasi lewat grup Whatsapp. Jemaah bisa menerima dan tidak ada yang protes. Jemaah harus bersabar,” ujarnya.

Dia menerangkan dari 292 calon haji itu, yang berumur di atas 50 tahun sebanyak 60%. Kebanyakan calon haji sudah tua karena masa tunggunya lama. Samadi menyampaikan masa tunggu haji sekarang bisa sampai 30 tahun maka perlu ada sosialisasi haji muda, yakni mendaftar haji saat usia muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya