SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (kedua dari kanan) bersama Bupati Sukoharjo, Etik Suryani (kiri), memanen padi di lahan pertanian yang menerapkan konsep indeks pertanaman (IP) 400 di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Sukoharjo, Selasa (12/10/2021). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com SUKOHARJO — Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo mengalokasikan 1.000 ton pupuk urea, 400 ton pupuk NPK, dan 30 ton pupuk petroganik guna mendukung penerapan konsep indeks pertanaman (IP) 400 selama Januari 2022. Penyaluran pupuk bersubsidi mengacu pada rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) di setiap desa/kelurahan se-Sukoharjo.

Ada perubahan regulasi yang mengatur tentang jatah alokasi pupuk bersubsidi di setiap daerah. Sebelumnya, alokasi pupuk bersubsidi mengacu pada surat keputusan (SK) Kepala DPP Sukoharjo. Kini, alokasi pupuk bersubsidi harus mengacu pada SK Gubernur Jawa Tengah yang ditindaklanjuti dengan SK Bupati Sukoharjo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Saat ini, Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Sukoharjo belum menerbitkan SK yang mengatur jatah alokasi pupuk bersubsidi. Padahal, Sukoharjo menjadi daerah pilot project penerapan konsep IP 400 di lahan pertanian seluas 10.000 hektare. Saat ini, para petani mulai menanam benih padi saat masa tanam (MT) I. DPP Sukoharjo lantas berinisiatif mengalokasikan pupuk bersubsidi hanya selama Januari.

Baca juga: Petani di Sukoharjo Empat Kali Tanam Setahun Menuju Swasembada Beras

“Kami mengantisipasi belum terbitnya SK Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Sukoharjo dengan mengalokasikan pupuk bersubsidi selama sebulan. Jadi sifatnya sementara sembari menunggu penerbitan SK Bupati Sukoharjo,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasana DPP Sukoharjo, Heri Budi Prihananto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Senin (10/1/2022).

Heri menyebut alokasi pupuk urea sebanyak 1.000 ton, pupuk NPK 400 ton, dan pupuk petroganik sebanyak 30 ton. Petani diminta tak khawatir lantaran penyaluran pupuk bersubsidi mengacu pada RDKK di setiap desa/kelurahan se-Sukoharjo.

Luas Lahan Pertanian

Pupuk bersubsidi disalurkan langsung ke setiap gabungan kelompok tani (gapoktan). Setiap gapoktan wajib menyusun rencana RDKK yang berisi kebutuhan pupuk bersubsidi. RDKK juga berisi identitas diri petani dan luas lahan pertanian.

“Saya belum dapat memastikan waktu terbitnya SK Bupati Sukoharjo tentang alokasi pupuk bersubsidi. Mungkin awal Februari sehingga bisa langsung ditindaklanjuti dengan penyaluran pupuk bersubsidi untuk masa tanam (MT) II, III, dan IV,” ujar dia.

Baca juga: Menteri Pertanian Panen Padi IP 400 Kualitas Ekspor di Weru Sukoharjo

Kementerian Pertanian (Kementan) bakal memberikan bantuan subsidi pupuk bersubsidi kepada petani selama satu masa tanam. Sementara alokasi pupuk bersubsidi sesuai SK Bupati Sukoharjo disalurkan untuk tiga kali masa tanam. Kebijakan ini diambil guna menyokong penerapan konsep IP400 di lahan pertanian sepanjang 2022.

Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menyatakan lahan pertanian yang menerapkan konsep IP400 sebanyak 10.000 hektare. Lahan pertanian itu tersebar di 126 desa/kelurahan di 12 kecamatan. Ribuan hektare lahan pertanian itu telah memenuhi syarat konsep IP400 yakni ketersediaan pasokan air selama empat kali masa tanam, lahan pertanian sudah tiga kali masa tanam.

Pemerintah bakal mengintensifkan koordinasi dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) maupun pemerintah desa/kelurahan selama penerapan konsep IP400 di lahan pertanian. “Pupuk bersubsidi, ketersediaan pasokan air dan benih padi menjadi prioritas utama penerapan konsep IP400 di lahan pertanian,” kata dia.

Baca juga: 8.122 Ha Sawah di Sukoharjo Bisa 4 Kali Panen Setahun, Ini Rahasianya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya