WNI yang berencana bepergian ke Kairo tidak perlu khawatir dan kesulitan mencari makanan, karena mi instan asal Indonesia kini mulai banyak dijual di sejumlah toko di wilayah Kairo.
Kehadiran mi instan di Indonesia berawal saat Jepang mengekspor produknya di Indonesia beberapa tahun setelah produk itu diciptakan yang kemudian dikenal dengan nama "super mie".
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) membukukan penjualan senilai Rp30,54 triliun pada kuartal I 2023, atau meningkat 11,28 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp27,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Tidak dimungkiri, Indomie merupakan salah satu produk mi instan paling populer di dunia. Lalu, siapa sebenarnya pemilik dari perusahaan yang memproduksi Indomie?
Enam tahun membuka usaha warmindo belum pernah aku melihat orang makan mi senikmat Cahyadi. Dia kuli bangunan di kampus depan warungku yang sedang membangun gedung baru. Asalnya dari Ciamis, tapi Cahyadi bilang, dia sudah hampir tujuh tahun merantau dan tak pernah pulang.
Kementerian Perindustrian memberikan pembelaan tentang tudingan produk Mie Sedaap mengandung bahan berbahaya hingga ditarik dari sejumlah pasar di luar negeri.
Kabar tak sedap kembali menghantui Mi Sedaap. Produk Mi Sedaap varian Korean Spicy Chicken ditarik dari peredaran di Hong Kong karena dianggap mengandung etilen oksida, bahan kimia yang biasa dipakai dalam pestisida.
Institut Pertanian Bogor di Jawa Barat berhasil membuat mi menggunakan lima bahan dasar pangan lokal, yakni jagung, ganyong, sukun, kasava atau singkong, dan sagu.
Kabar naiknya harga mi saat ini menjadi topik pembicaraan hangat di Indonesia. Lantas bagaimana dampaknya atau nasib warmindo akibat naiknya harga mi instan?
Tahukah Anda sejumlah orang terkaya di Indonesia ternyata merupakan pengusaha mi instan. Seperti diketahui mi instan merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia.
Mendag Zulkifli Hasan menyatakan tidak ada kenaikan harga mi instan hingga 3 kali lipat karena produsen gandum sudah mulai mengapalkan hasil ke Indonesia.
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang memastikan harga mi instan Indomie tidak akan meningkat sampai 3 kali lipat sebagaimana dikhawatirkan publik belakangan.
Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) resmi naik dari 10% menjadi 11% mulai 1 April 2022. Kenaikan tarif PPN turut berdampak pada sejumlah komoditas, seperti mi instan.
Populasi dunia mengonsumsi 116,56 miliar porsi mi instan sepanjang pandemi Covid-19 pada 2020. Laju peningkatan konsumsi mi instan ini menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.