Meningkatnya jumlah kunjungan dan partisipasi masyarakat menegaskan bahwa Piala Dunia U-17 di Solo tidak sekadar event olahraga, namun juga menyangkut dengan kebudayaan.
Manajer Operasional Batik Toeli, Muhammad Taufan Wicaksono, mengatakan Batik Toeli dikembangkan sebagai ruang para penyandang disabilitas untuk bereksplorasi tanpa memperhatikan pakem.
Ketua Forum Pengembang Kampung Batik Laweyan Solo, Alpha Fabela Priyatmono, menggunakan teknologi solar cell untuk untuk mengurangi ketergantungan terhadap listrik serta untuk memaksimalkan sumber daya alam yang ada yaitu sinar matahari.
Melalui program Kampung Digital Laweyan yang diluncurkan IndiHome, Internet cepat milik Telkom Indonesia, Kampung Batik Laweyan didorong untuk melalukan manajemen usaha dan promosi produk melalui sarana digital.
Awalnya hanya sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang, namun akhirnya batik-batik hasil kerajinan para perempuan di Kauman itu dijual ke sudagar batik di Laweyan, Solo.
Sempat vakum karena pandemi Covid-19, saat ini para pengusaha batik berupaya melek digitalisasi industri guna mewujudkan misi sebagai pusat batik ramah lingkungan.
Setelah mengganti jenis pewarna kimia dengan pewarna alami, para pengrajin batik Laweyan kini menggunakan lilin sawit sebagai pengganti cairan malam. Penggunaan lilin sawit itu pun membuat produk batik Laweyan semakin ramah lingkungan.