SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit dan Komandan Kodim (Dandim) 0726/Sukoharjo, Letkol Czi Slamet Riyadi, memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan perempaun asal Jumapolo, Karanganyar, di Mapolres Sukoharjo, Kamis (18/4/2024). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Teka-teki terkait ditemukannya jasad wanita terbungkus plastik di parit dekat Makam Mawar, Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, mulai terungkap satu persatu.

Sebelumnya, dari hasil autopsi di RSUD dr Moewardi Solo, jenazah Serlina, 22, gadis asal Dusun Dlingin Lor, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, itu diketahui terdapat luka memar maupun jeratan di berbagai bagian tubuh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim forensik, korban dinyatakan meninggal karena lemas kehabisan napas. Korban diduga dicekik atau dibekap hingga meninggal dunia.

Kali ini, setelah adanya kejanggalan-kejanggalan tersebut, ditemukan lagi barang bukti berupa motor milik korban yang telah terjual.

“Jadi setelah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan barang bukti, [Satuan Reserse Kriminal] Satreskrim Polres Sukoharjo mendapat informasi dari saksi berinisial I, bahwa pada Kamis tanggal 18 April 2024 sekitar pukul 23.00 WIB, dirinya diajak terduga pelaku berinisial DP menjual sepeda motor milik korban dengan merek Honda Beat warna hitam, dengan nomor polisi AD 2612 ATF, tahun 2018, nomor rangka MH1JFZ121JK681163, nomor mesin JFZ1E26885238, beserta STNK atas nama Karni, alamat Dlangin Lor Rt 01/ Rw 04, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar,” ungkap Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, Jumat (19/4/2024).

“Motor tersebut dijual kepada saksi berinisial LD di Karangpandan Karanganyar dengan harga Rp4.200.000,” tambahnya.

AKBP Sigit, menambahkan bahwa pihaknya hingga saat ini sudah memeriksa sebanyak 17 saksi, yang terdiri dari teman, keluarga korban, warga sekitar, pemilik toko korban bekerja, dan teman terduga pelaku.

“Dari keterangan 17 saksi itu, diduga ini merupakan pembunuhan yang sudah direncanakan sebelumnya,” ucapnya.

Hingga saat ini, Polres Sukoharjo dibantu Polda Jateng masih memburu pelaku dalam kasus ini. AKBP Sigit mengatakan, sementara motif diketahui pelaku ingin menguasai barang milik korban. Karena menurut keterangan dari teman korban, saat itu korban membawa uang THR sekitar Rp5 Juta, satu unit sepeda motor, dan satu HP.

Dugaan Pembunuhan Berencana

Sebelumnya, aparat Polres Sukoharjo mengungkap penyebab kematian Serlina, 22, warga Dusun Dlangin Lor, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar yang jeasadnya ditemukan di pinggir jalan di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Serlina meninggal dunia lantaran kehabisan napas diduga setelah dibekap atau dicekik di bagian leher oleh pelaku.

Pelaku juga diduga kuat sudah merencanakan pembunuhan tersebut. Hal ini diungkapkan Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, saat melakukan gelar barang barang bukti di Mapolres Sukoharjo, Kamis (18/4/2024).

“Penyebab kematian korban karena lemas dan kehabisan napas. Kemungkinan dibekap atau dicekik lehernya. Ini berdasarkan hasil autopsi forensik,” kata dia.

Berdasarkan hasil autopsi dari tim forensik RSUD dr. Moewardi Solo, ada trauma atau luka di leher bagian depan dan belakang korban yang diduga karena dibekap atau dicekik. Ada kemungkinan korban yang telah meninggal kemudian dijerat dengan sabuk oleh pelaku. Selain itu, ada trauma dan memar di bagian dagu, pundak sebelah kanan.

“Saat ditemukan, korban dalam kondisi haid atau menstruasi,” ujar sambung Kapolres.

Menurut Kapolres, pelaku telah merencanakan pembunuhan terhadap Serlina yang hilang saat malam takbiran. Tim Resmbo Satreskrim Polres Sukoharjo dibantu Polda Jawa Tengah tengah memburu pelaku yang melarikan diri ke luar daerah.

“Kasus ini sudah terungkap. Identitas pelaku juga sudah kami kantongi. Kami mohon doa dari masyarakat agar bisa segera menangkap pelaku,” ujar dia.

Pernyataan Kapolres ini sejalan dengan keterangan yang disampaikan orang tua korban. Ayah korban, Sarno, 55, didampingi istrinya Karni, 48, saat dijumpai di rumahnya pada Selasa (16/4/2024) mengungkapkan putrinya diduga dihabisi dengan cara dijerat lehernya. Hal ini diperoleh dari temuan kondisi leher pada jasad korban yang terjerat sabuk karate.

“Anak saya itu korban pembunuhan. Tidak ada bekas luka, tapi dibunuh dengan dijerat leher pakai sabuk karate,” ungkap dia.

Pihak keluarga hingga kini masih menunggu proses penyidikan terhadap kasus tersebut. Sarno mengatakan polisi telah menangkap satu pelaku berinisial S yang merupakan kenalan putrinya. Sedangkan satu pelaku lain, D, masih dalam pengejaran polisi.

“S ini waktu jasad anak saya ditemukan ada di lokasi. Malah ikut kerumunan warga lihat di sana. Kalau yang D itu yang masih dikejar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya