SOLOPOS.COM - Mantan Wabup Sragen Dedy Endriyatno sedang bercengkrama dengan dua orang nenek-nenek menjadi foto display picture (DP) dalam akun Facebooknya yang asli, Sabtu (8/4/2023). (Dokumentasi Dedy Endriyatno)

Solopos.com, SRAGEN — Langkah politikus PKS, Dedy Endriyatno, untuk maju sebagai calon bupati di Pilkada Sragen 2024 kian mantap seiring mengalirnya dukungan dari sejumlah kelompok relawan. Mantan Wabup Sragen ini siap melepaskan kursi DPRD Provinsi Jateng hasil Pemilu 2024 lalu demi maju sebagai cabup.

Dengan raihan 79.750 suara, Dedy menjadi satu-satunya caleg PKS di Dapil Jateng 6 yang meraih kursi DPRD Jateng. Bahkan peluangnya menjadi pimpinan DPRD Jateng 2024-2029 terbuka lebar. Namun semua itu siap ia lepaskan agar bisa maju sebagai cabup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tentu saya mengapresiasi harapan dan keinginan masyarakat. Kami menampung semua aspirasi masyarakat itu. Kami akan memformulasikan mana yang terbaik untuk Sragen,” jelas Dedy saat ditemui wartawan seusai acara halalbihalal relawan di Pengkok, Kedawung, Sragen, Sabtu (20/4/2024) siang.

Ketua Departemen Pemilu dan Pemilukada Wilayah Jatim, Jateng, dan DIY DPP PKS ini menyatakan dukungan relawan agar dirinya menjadi cabup tidak datang kali ini saja. Sebelumnya sudah ada beberapa elemen masyarakat yang memberi dukungan, tetapi saat itu masih ia pertimbangkan untuk maju.

Dedy pun menyatakan pernah punya pengalaman mundur dari kursi Wakil Ketua DPRD Sragen pada Pilkada 2015. Saat itu, Dedy mundur dari DPRD untuk maju sebagai cawabup berduet dengan Kusdinar Untung Yuni Sukowati yang kini masih menjabat Bupati Sragen bersanding dengan Suroto.

“Kemungkinan mundur lagi? Ya, bisa jadi. Kembali lagi ke partai yang memutuskan, jadi sikap partai seperti apa,” jelasnya.

Kalau akhirnya diusung menjadi cabup, Dedy menginginkan pendampingnya adalah sosok yang sama-sama dari kalangan anak muda agar satu frekuensi dalam pemikiran menuju Sragen yang lebih baik lagi. Satu visi dan frekuensi dalam membangun Sragen, menurutnya, penting.

PKS wajib berkoalisi agar bisa mengusung pasangan calon di Pilkada Sragen 2024. Oleh karenanya, Dedy mendorong parpol-parpol berkomunikasi untuk menyamakan visi agar segera terbentuk koalisi.

“Yang diinginkan Sragen itu tidak penting siapa, tetapi yang penting apa. Artinya, koalisi partai dulu. Siapa yang menginisiasi? Ya, semua elemen masyarakat bisa berinisiatif. Saya pun mendorong PKS dapat berkomunikasi dengan Partai Demokrat karena sebelumnya sudah ada komunikasi. Atau dengan partai lain juga sangat memungkinkan,” jelasnya.

Sementara itu, sejumlah harapan disampaikan oleh para relawan jika nantinya Dedy terpilih menjadi Bupati Sragen. Relawan dari Kalijambe, Supardi, berpesan ketika Dedy menjadi bupati, jangan sekadar fokus pada infrastruktur tetapi juga menggarap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Relawan Sragen Kota, Sukino, meminta ada perhatian bagi pedagang eks-Pasar Nglangon yang sekarang direlokasi ke Pasar Sukowati. Dia menginginkan parkir elektronik di Pasar Sukowati dihilangkan karena menjadi beban bagi pedagang.

Perwakilan Relawan Yuni-Dedy 2015, Warmin, menyarankan calon pemimpin Sragen ke depan harus grapyak, semanak, mau bertanya, dan tidak sombong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya