Soloraya
Sabtu, 24 Maret 2018 - 01:35 WIB

Nelayan Keramba Waduk Cengklik Boyolali Resah Terancam Kehilangan Pekerjaan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Nelayan keramba Waduk Cengklik Boyolali resah menyusul rencana BBWSBS membebaskan waduk itu dari aktivitas  keramba.

Solopos.com, BOYOLALI — Para nelayan karamba di Waduk Cengklik Boyolali keberatan jika harus angkat kaki dari Waduk Cengklik. Selama ini perekonomian keluarga mereka bergantung pada usaha budidaya ikan karamba itu.

Advertisement

Salah satu nelayan karamba, Joni Widodo, mengaku sudah mendengar kabar rencana pemindahan nelayan karamba dari Waduk Cengklik. Kabar itu membuat resah para nelayan karena sumber kehidupan mereka dari sana. (Baca: 2.500 Nelayan Keramba Waduk Cengklik Boyolali Terancam Kehilangan Pekerjaan, Ini Penyebabnya)

“Rencana itu sudah saya dengar beberapa waktu lalu. Saya dan nelayan lainnya hanya bisa menunggu keterangan resminya dari pihak yang berwenang,” terang Joni kepada Solopos.com, Jumat (23/3/2018).

Joni memiliki 15 petak kolam. Ikan-ikan yang dia budidayakan adalah jenis lele dan nila. Dalam sebulan, usahanya itu bisa menghasilkan profit sekitar Rp2 jutaan. “Istri saya ibu rumah tangga biasa. Jadi, usaha inilah yang menghidupi saya dan keluarga,” jelas Joni.

Advertisement

Joni keberatan jika harus angkat kaki dari Waduk Cengklik. Jika disuruh memilih, Joni tetap memilih sebagai nelayan karamba. Alasannya, hanya itulah kemampuan yang dia miliki. “Jika disuruh milih, saya pilih nelayan karamba,” ujarnya.

Joni masih menanti tawaran Pemkab ihwal pekerjaan pengganti nelayan karamba. Jika memang prospektif dan bisa menopang ekonomi keluarga, dia akan menerimanya. “Ya saya mengikuti perkembangannya saja nanti,” jelasnya.

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) sudah merencanakan untuk memindah nelayan karamba ke lokasi lain atau menawarkan pekerjaan lain bagi para nelayan. Sejumlah alternatif itu antara lain mengelola objek wisata, event memancing, mengelola lahan parkir, kuliner, dan lain-lainnya.

Advertisement

Harapannya, Waduk Cengklik bisa kembali normal dan berfungsi sebagaimana mestinya. “Bahkan, kami sudah menyediakan anggaran cukup besar untuk merevitalisasi Waduk Cengklik sebagai objek wisata berkelas. Lokasinya dekat dengan bandara sangat strategis,” ujar Kepala BBWSBS, Charizal A. Manu, kepada Solopos.com, Kamis (22/3/2018).

Informasi Solopos.com, ada sekitar 500 dari 2.500 nelayan yang memiliki izin mengelola keramba di Waduk Cengklik. Soal keluarnya izin ini, Gabungan Perumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Tri Mandiri sangat mengecam keras.

Menurut mereka, Waduk Cengklik harusnya menjadi area terlarang bagi usaha karamba ikan karena bisa merusak waduk. “Kalau hal terlarang kok ada izinya, ini kan enggak benar,” tegas ketua GP3A Tri Mandiri, Samidi.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif