Jogja
Jumat, 23 Maret 2018 - 07:55 WIB

Harga Beras Rendah, Petani Bantul Pilih Simpan Hasil Panen

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panen padi di Bantul. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Harga beras di kalangan petani di Wukirsari, Bantul anjlok hingga Rp9.000 per kilogram

 
Harianjogja.com, BANTUL-Harga beras di kalangan petani di Wukirsari, Bantul anjlok hingga Rp9.000 per kilogram. Hal ini memperburuk kondisi sejumlah petani yang hasil panennya sudah jelek akibat penyakit patah leher.

Advertisement

Turunnya harga beras ini dikarenakam panen serentak di sejumlah lokasi yang dilakukan beberapa waktu lalu. Nahari, salah satu petani yang ditemui di Bulak Manggang mengatakan jika harga tersebut kemungkinan bisa lebih rendah lagi karena beberapa lahan pertanian masih panen raya hingga pekan depan.

“Harganya tinggal Rp9.000, turun padahal kemarin sempat sampai Rp13.000,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (22/3/2018).

Karena itu, ia memilih untuk menyimpan gabah hasil panennya dulu selama beberapa waktu untuk dijual lagi pada waktunya nanti daripada dijual saat ini juga Hanya saja, ia memang tidak berharap banyak karena hasil panennya tidak terlalu memuaskan. Hampir 2/3 gabah hasil panennya dalam kondisi buruk karena terserang penyakit patah leher.

Advertisement

Akibatnya, bulir padi tersebut akan remuk saat digiling nanti. Ia bahkan menyebutkan sulit mendapatkan pembeli dengan kualitas beras seperti itu. Sedangkan yang berhasil dipanen dengan kondisi baik sudah dijual langsung.

Nahari mengatakan rendahnya harga beras ini dialami oleh hampir semua petani namun tidak demikian dengan serangan patah leher. Ia menyebutkan lahan pertaniannya yang terserang paling parah karena memang terlambat saat penanaman. Tanaman padinya banyak terkena guyuran hujan saat proses pengisian bulir yang menjadi penyebab patah leher itu.

Sementara itu, Yatiman, petani di wilayah yang sama mengatakan jika baik harga jual gabah kering maupun beras memang anjlok. Karena itu, ia memilih menyimpan hasil panenannya karena dirasa lebih menguntungkan. Panenannya baru dijual ketika ada pembeli yang datang dengan harga sesuai.

Advertisement

Meski demikian, pria ini mengatakan jika harga beras sekarang yang berkisar Rp.9000 per kilogramnya masih memberikan keuntungan pada petani meskipun tidak banyak. “Ada sedikit, masih bisa buat hidup,” katanya. Adapun, hasil panennya sendiri dikatakan dalam kualitas yang baik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif