Jogja
Kamis, 22 Maret 2018 - 14:20 WIB

Popok Bayi Paling Sering Cemari Irigasi di Bantul

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah popok. (IST/www.reusable-nappies-uk.blogspot.com)

Sampah plastik dari popok bayi mencemari aliran irigasi di Bantul

Harianjogja.com, BANTUL-Posisi geografis Kabupaten Bantul sebagai daerah hilir menyebabkan saluran irigasi pertanian di wilayah ini dijejali sampah buangan dari hulu. Sampah plastik pada popok bayi merupakan jenis sampah yang paling banyak mencemari saluran irigasi.

Advertisement

Pencemaran sampah plastik pada popok bayi terjadi di semua saluran irigasi pertanian di 17 kecamatan di Bantul. Ketua Gerakan Irigasi Bersih (GIB) Kabupaten Bantul Nardi mengungkapkan beberapa tahun belakangan sampah popok bayi menjadi sampah yang paling banyak mengotori pengairan di Bantul. Ia mendapati sedikitnya 150 buah sampah popok bayi di saluran irigasi lahan pertanian miliknya saja dalam sehari.

“Kalau berangkat mengairi sawah jam empat pagi itu paling tidak ada 150 sampah di tersier [saluran irigasi tersier] saya,” katanya ditemui Harianjogja.com di sela-sela acara Peringatan Hari Air Dunia 2018 di Balai Desa Potorono, Banguntapan, Rabu (21/3/2018).

Selain popok bayi kata dia, juga banyak sampah padat lainnya yang terbawa aliran air dari Sleman dan Jogja.

Advertisement

Bahkan lanjutnya, salah satu bendungan di Bantul pernah jebol karena kebanjiran sampah pada dini hari. Padahal saat itu, hujan tidak turun sama sekali di wilayah paling selatan DIY itu. Hujan hanya mengguyur wilayah Sleman sehingga membawa sampah ke selatan. Warga Bantul terpaksa membersihkan sampah bawaan dari hulu yang volumenya mencapai lebih dari satu truk pengangkut sampah tersebut.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif