Jogja
Selasa, 20 Maret 2018 - 11:55 WIB

Makanan Ndeso Banyak Digemari

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Purnawirawan TNI AD Brigjend Sukoco Maksum (Kiri) bersama Danrem 072/Pamungkas Kolonel Kav Muhammad Zamroni (kanan). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Semua bahan yang digunakan merupakan bahan lokal

Harianjogja.com, SLEMAN-Bisnis kuliner semakin menggeliat di wilayah Sleman. Banyak rumah makan bermunculan, salah satunya Kopi Klothok Ikan Kriuk di Jalan Bugiakso Banteran, Donoharjo, Ngaglik.

Advertisement

Menawarkan suasana pertanian yang asri, warung milik Purnawirawan TNI AD Brigjend Sukoco Maksum ini menghadirkan alternatif wisata kuliner sambil menikmati suasana desa. Makanan yang ditawarkan pun semua ala ndeso (desa). Menu yang disajikan misalnya sayur asem, lodeh, dan sayur tradisional lainnya. Ada pula minuman tradisional semacam kopi klothok, teh biru, wedang uwuh, wedang alang-alang, dan aneka minuman lainnya.

“Ada jadah, tempe dan tahu bacem. Semua masakan tradisional. Kami konsep bangunan Joglo Jawa dengan suasana desa,” katanya kepada wartawan, Selasa (20/3/2018).

Tak hanya itu, warung yang dibuka Minggu (18/3/2018) oleh Danrem 072/Pamungkas Kolonel Kav Muhammad Zamroni ini juga menawarkan aneka kopi mulai kopi klothok, kopi rempah, kopi jahe hingga menu kopi lainnya. “Kami menggandeng spesialis kopi klothok asal Secang, Magelang,” kata Sukoco.

Advertisement

Menu menggiurkan lainnya adalah ikan kriuk berbahan baby nila, ikan wader, dan ikan pindang kecil yang digoreng hingga kering. Selain berharga murah, menu-menu yang ditawarkan juga diklaim enak.

Semua bahan yang digunakan, kata Sukoco, merupakan produk lokal. Kopi misalnya diambil dari Temanggung dan Sleman. Bahkan 90% pekerja yang ada di warung ini berasal dari warga setempat. “Potensi dan wisata kuliner di DIY berkembang pesat. Yang paling potensial saat ini adalah menu-menu tradisional,” katanya.

Istri Sukoco, Hetty Suryanti menambahkan, selama ini pusat kuliner di Sleman selalu tertuju ke jalan Palagan. Dengan hadirnya warung tersebut diharapkan bisa menambah alternatif kuniler lainnya di Sleman. Sebagai pembeda dengan warung lainnya, pihaknya memberikan layanan pemeriksaan dan pengobatan herbal bagi warga dan pelanggan. “Untuk sementara layanan ini kami buka sebulan sekali,” kata Hetty.

Advertisement

Danrem 072/Pamungkas Kolonel Kav Muhammad Zamroni pun memuji usaha yang dirintis oleh seniornya itu. Dia menilai Sukoco sebagai pahlawan pembangunan karena ikut menciptakan lapangan kerja. Zamroni berharap ke depan kawasan tersebut dapat menjadi sentra kuliner altenatif.

“Parkir harus memadai. Warung ini akan menjadi persaingan bagi lainnya. Justru ini bisa saling melengkapi. Seperti kawasan kuliner Palagan, di sini juga bisa menjadi sentra kuliner,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif