Teknologi
Selasa, 20 Maret 2018 - 16:10 WIB

GOOGLE DOODLE : Usmar Ismail 33 Film Dalam 20 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Google Doodle Usmar Ismail

Google doodle merayakan hari lahir Bapak Film Indonesia, Usmar Ismail.

Solopos.com, SOLO – Google doodle hari ini, Selasa (20/3/2018), merayakan hari lahir tokoh asal Indonesia, Usmar Ismail. Tokoh ini lekat dengan perkembangan film Indonesia, Usmar merupakan pendiri Pusat Film Nasional Indonesia (Perfini).

Advertisement

Usmar Ismail merupakan pria kelahiran Bukittingi 20 Maret 1921. Pada masa penjajahan Belanda, Usmar Ismail termasuk beruntung karena mampu mendapat pendidikan sejak kecil.

Ia pernah bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)-B, dan Algemene Middelbare School (AMS)-A II di Yogyakarta, Tak hanya sekolah setara SD, SMP, dan SMA itu, Usmar berkesempatan melanjurkan kuliah di Universitas Kalifornia, di Los Angeles, Amerika Serikat. Usmar kuliah jurusan sinematografi.

Karena kondisi negara yang masih terjajah, Usmar tak langsung berkarier di dunia film selepas kuliah. Dia sempat aktif di pusat kebudayaan, lembaga teater dan film, sempat juga menjadi wartawan. Tak hanya itu, demi membela negara, Usmar sempat menjadi TNI di Yogyakarta, ia berpangkat mayor.

Advertisement

Tahun 1949 Usmar mulai fokus dalam produksi film. Diungkap laman historia.id, selama masa-masa rutin memproduksi, mulai 1950-1970, Usmar menghasilkan 33 film layar lebar, yang terdiri dari 13 film drama, komedi atau satir sembilan film, aksi tujuh film, dan empat film musikal.

Filmnya berjudul Pedjuang rilis 1961 ditayangkan di Festival Film Internasional Moskow yang ke-2. Film yang mendokumentasikan kemerdekaan Indonesia itu menjadi film Indonesia pertama yang diputar di festival film internasional.

Usmar Ismail menerima Piagam Wijayakusuma dari Presiden Soekarno pada 1962. Pada 1969 ia kembali menerima penghargaan dari pemerintah pusat bertajuk Anugerah Seni. Kini nama Usmar Ismail dikenalluas sebagai nama gedung Pusat Perfilman H. Usmar Ismail.

Advertisement

Bapak perfilman Indonesia itu meninggal dunia 2 Januari 1971 karena serangan stroke.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif