Soloraya
Selasa, 20 Maret 2018 - 23:35 WIB

Diberi Peluang Beroperasi di Bandara Adi Soemarmo, Begini Tanggapan Driver Taksi Online Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bandara Adi Soemarmo (JIBI/Solopos/Dok.)

Pengemudi taksi online di Solo memilih menunggu dan melihat dulu peluang beroperasi di Bandara Adi Soemarmo.

Solopos.com, SOLO — Komunitas taksi online memilih wait and see (menunggu dan melihat) peluang beroperasinya taksi berbasis aplikasi daring di Bandara Adi Soemarmo Boyolali. Hal itu menyusul pernyataan Lanud Adi Soemarmo yang membuka pintu bagi taksi non-Puskopau maupun taksi online untuk beroperasi di bandara tersebut.

Advertisement

Ketua Perhimpunan Pengemudi Online Solo Raya (PPOSR), Agus Maryono, mengatakan meski Lanud Adi Soemarmo telah membuka pintu, dia belum mendapat kepastian soal peluang taksi online beroperasi di bandara. “Kami sangat menyambut baik dan mengapresiasi. Tapi kami menunggu saja lah bagaimana nanti,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Selasa (20/3/2018) siang.

Dia tak memungkiri aplikasi taksi online menunjukkan kawasan bandara cukup tinggi permintaan terhadap taksi online baik di hari biasa ataupun akhir pekan. Namun, selama ini para driver taksi online tak berani mengambil penumpang di wilayah bandara karena aturan yang diberlakukan di sana.

Advertisement

Dia tak memungkiri aplikasi taksi online menunjukkan kawasan bandara cukup tinggi permintaan terhadap taksi online baik di hari biasa ataupun akhir pekan. Namun, selama ini para driver taksi online tak berani mengambil penumpang di wilayah bandara karena aturan yang diberlakukan di sana.

Para driver hanya berani untuk mengantarkan penumpang masuk ke bandara. “Para driver harus mematikan aplikasi saat berada di bandara. Jadi memang kami mematuhi aturan di sana,” katanya.

Baca juga:

Advertisement

Namun dia enggan membeberkannya secara terperinci. Agus memilih menunggu bagaimana kejelasan rencana operasional taksi online di bandara. “Kami tunggu pertemuan saja lah, kalau sekedar komunikasi memang arahnya ke sana [operasional taksi online di bandara],” katanya.

Dalam pertemuan itu diharapkan akan membahas secara detail bagaimana teknis operasional taksi online di bandara. Termasuk berapa jumlah taksi online yang diperlukan serta apa jenis armada yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo meminta pengelola bandara menyusun kajian sebelum menetapkan kebijakan taksi online beroperasi di bandara. “Jangan mengambil keputusan yang terburu-buru. Harus dikaji benar apakah butuh tambahan taksi online atau tidak,” kata Rudy sapaan akrabnya.

Advertisement

Rudy tak ingin operasional taksi online di lingkungan bandara menimbulkan gesekan dengan pengemudi taksi yang sudah lebih dulu ada di sana. Kajian dinilai penting apalagi kini pembangunan jalur kereta api Stasiun Solo Balapan ke Bandara Adi Soemarmo tengah dikerjakan pemerintah.

Operasional kereta bandara ini juga sebagai pemenuhan kebutuhan angkutan massal bagi bandara. “Jadi jangan sampai nanti ada gesekan. Apalagi sekarang kita tahu tarif taksi online lebih murah, bisa-bisa penumpang beralih ke taksi online semua jika aturan itu diberlakukan,” katanya.

Pemenuhan kebutuhan transportasi massal dari dan ke bandara terus dilakukan Pemkot, salah satunya operasional Batik Solo Trans (BST). Namun sayangnya armada tersebut lebih sering sepi penumpang. Hal ini juga tengah menjadi bahan evaluasi Pemkot Solo.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif