News
Senin, 19 Maret 2018 - 23:35 WIB

Bandara Adi Soemarmo Buka Pintu Taksi di Luar Puskopau, Termasuk Online?

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Bandara Adi Soemarmo (JIBI/Solopos/Dok.)

Lanud Adi Soemarmo akan mengizinkan taksi di luar Puskopau untuk beroperasi di Bandara Adi Soemarmo.

Solopos.com, BOYOLALI — Layanan taksi Bandara Adi Soemarmo, Ngemplak, Boyolali, yang selama ini dikuasai Puskopau dalam waktu dekat akan ditambah dengan taksi lain. Hal itu karena permintaan masyarakat yang makin banyak sementara armada taksi Puskopau terbatas.

Advertisement

“Perhitungan dari pihak Perhubungan saat week end, 100 taksi [Puskopau] yang sekarang melayani penumpang di bandara kurang. Terkait itu kami berencana menambah jumlah taksi. Untuk itu kami sudah berbicara untuk memberi kesempatan kepada anggota lain agar bisa berpartisipasi di sana,” ujar Danlanud Adi Soemarmo, Kolonel (Pnb) Indan Gilang B kepada wartawan, Senin (19/3/2018).

Indan dan jajarannya hari itu menggelar silaturahmi dan perkenalan dengan wartawan media cetak dan elektronik Soloraya di Gedung Grha Dirgantara Kompleks Lanud Adi Soemarmo, Colomadu, Karanganyar.

Advertisement

Indan dan jajarannya hari itu menggelar silaturahmi dan perkenalan dengan wartawan media cetak dan elektronik Soloraya di Gedung Grha Dirgantara Kompleks Lanud Adi Soemarmo, Colomadu, Karanganyar.

Selain kebijakan tersebut, Lanud saat ini sedang menjajaki kerja sama dengan angkutan berbasis online seperti yang sudah dilakukan di Lanud Halim Perdana Kusuma Jakarta dan Lanud Husein Sastranegera Bandung. Hal itu diharapkan bisa mempermudah akses penumpang masuk dan keluar Bandara Adi Soemarmo.

Baca juga:

Advertisement

Dia menjelaskan taksi Puskopau yang saat ini melayani transportasi dari Bandara Adi Soemarmo bukan milik Danlanud atau Lanud. Taksi itu milik prajurit Lanud dan driver-nya warga sipil yang bukan prajurit Lanud tapi menjadi anggota dengan jumlah mobil 100 unit.

Karena bentuknya koperasi, kata dia, Puskopau mempunyai mekanisme mengambil keputusan sendiri dan Danlanud tak mempunyai komando langsung. Indan mengaku hanya sebagai pembina, penasihat, dan memberi petunjuk-petunjuk taktis.

Kendati demikian Indan mengaku telah memastikan taksi-taksi itu melayani penumpang dengan baik. Dia tak ingin mendapat laporan sopir taksi tidak ramah atau tarif tak wajar terkait pelayanan taksi.

Advertisement

“Arahan itu sudah dilakukan dan mohon kalau ada informasi itu [taksi tak ramah atau tarif tak wajar] informasikan pada saya. Sebutkan nama, nomor lambung taksi, jam berapa, dan ke mana kalau ada pelayanan taksi yang tidak memuaskan,” tegas dia.

Ditanya kapan angkutan online bisa masuk ke bandara, dia berharap kurang dari satu bulan sudah bisa terealisasi. Saat ini dia sedang membicarakan dengan instansi terkait, karena ada perhitungan rasio penumpang dengan fasilitas transportasi yang diperlukan. Keberadaan 100 unit taksi yang sekarang beroperasi dinilai kurang pada hari-hari tertentu meski kadang juga over supply.

“Ini tentu harus dipikirkan, jadi penambahan tidak serta merta untuk setiap hari dan formulasinya sedang disusun. Untuk sementara ini menggunakan yang sudah berjalan. Tapi saya menekankan kepada pengelola agar bisa dipastikan penumpang dilayani dengan aman dan nyaman.”

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif