Soloraya
Rabu, 14 Maret 2018 - 18:35 WIB

Suami Ditangkap Terkait PT RUM Sukoharjo, Begini Cerita Istri Sukemi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi melintas di dekat pos satpam PT Rayon Utama Makmur (RUM), Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, yang dipasangi police line, Sabtu (24/2/2018). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Istri salah satu warga yang ditangkap polisi atas kasus perusakan fasilitas PT RUM Sukoharjo bercerita kronologi suaminya.

Solopos.com, SUKOHARJO — Polisi menangkap tiga orang lagi terkait kasus perusakan fasilitas PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo saat demo beberapa waktu lalu. Salah satu warga yang ditangkap adalah Sukemi Edi Susanto, 36, warga Dukuh Brahu RT 001/RW 002, Desa Celep, Nguter, Sukoharjo.

Advertisement

Sukemi ditangkap di rumahnya pada Rabu (14/3/2018) dini hari. Istri Sukemi, Fenny Ika Anjarwati, 32, yang ditemui Solopos.com di rumahnya, Rabu siang, menceritakan kronologi penangkapan suaminya.

“Saat itu ada seseorang mengetuk pintu rumah. Saya terbangun dan membukakan pintu tersebut. Orang di luar bertanya apakah Mas Benjol [panggilan Sukemi] ada, saya jawab tidak,” cerita ibu tiga anak ini.

Advertisement

“Saat itu ada seseorang mengetuk pintu rumah. Saya terbangun dan membukakan pintu tersebut. Orang di luar bertanya apakah Mas Benjol [panggilan Sukemi] ada, saya jawab tidak,” cerita ibu tiga anak ini.

Selanjutnya tamu yang diketahui polisi itu minta masuk untuk menggeledah. Semua kamar digeledah dan Sukemi ditemukan kemudian diminta menunjukkan KTP. Ada sepuluh orang masuk ke rumah.

“Setelah KTP ditunjukkan dicatat di selembar kertas. Suami diperlihatkan gambar dan minta pakaian yang dikenakan saat demo diambil. Baju dan HP dibawa polisi. Katanya dibawa ke Semarang. Saat penangkapan tiga anak saya masih tidur.”

Advertisement

Fenny tidak bisa berbuat banyak saat suaminya dibawa polisi naik mobil dari rumahnya. “Saya bingung. Tiga anak saya akan dititipkan kepada siapa? Suami menjadi tulang punggung keluarga. Di saat saya masuk kerja, tiga anak dimomong [oleh] suami. Saya hari ini akan pamit tidak masuk kerja karena masih pusing,” ujarnya.

Kasmianto, warga setempat yang mengantarkan Solopos.com menemui Fenny mengaku menyaksikan saat Sukemi ditangkap. Dia bercerita sepuluh orang lebih datang untuk menangkap Sukemi.

“Ada yang di belakang rumah, di kandang, di samping rumah. Ada juga yang duduk di teras rumah saya. [Polisi] Yang masuk ada sepuluh orang. Mereka datang menggunakan dua mobil. Satu orang masih berada di mobil dengan membuka laptop,” katanya.

Advertisement

Dia bercerita mendengar kedatangan polisi karena saat itu terbangun dari tidurnya. “Saya mengintip dari dalam rumah melihat mobil diparkir di pojok persimpangan jalan. Tidak berapa lama mobil berputar dan berhenti di dekat tiang lampu jalan. Tiba-tiba beberapa orang turun menuju rumah Sukemi. Saya keluar rumah menanyakan ada apa dan dijawab tidak apa-apa. Saya melihat sinar lampu di kandang depan rumah sehingga saya berpikiran rumah sudah dikepung.”

Dia mengatakan melihat saat Sukemi dibawa keluar menuju mobil. “Tidak ada kekerasan. Saya juga tanya nama polisi itu tetapi dijawab ada dari Polres Sukoharjo dan Polda,” ujarnya.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif