Soloraya
Rabu, 14 Maret 2018 - 17:35 WIB

PKL Bergerobak Menjamur di Depan Pasar Klewer Solo Bikin HPPK Khawatir

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas keamanan berjaga di Pasar Klewer, Solo, Rabu (14/3/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

PKL yang berjualan menggunakan gerobak menjamur di depan Pasar Klewer Solo.

Solopos.com, SOLO — Setelah pedagang kaki lima (PKL) asongan, kini giliran PKL di depan kawasan Pasar Klewer mulai menjamur. Keberadaan mereka yang berjualan menggunakan gerobak membuat Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) khawatir.

Advertisement

HPPK meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menertibkan PKL tersebut. Pejabat humas HPPK Kusbani mengaku khawatir keberadaan PKL akan membuat kawasan Pasar Klewer terkesan kumuh.

“Sekarang sudah banyak PKL di depan pasar dengan pakai gerobak. Nah ini harus jadi perhatian Pemkot,” kata Kusbani ketika dijumpai Solopos.com, Rabu (14/3/2018).

Advertisement

“Sekarang sudah banyak PKL di depan pasar dengan pakai gerobak. Nah ini harus jadi perhatian Pemkot,” kata Kusbani ketika dijumpai Solopos.com, Rabu (14/3/2018).

Para PKL tersebut menjajakan dagangan menggunakan gerobak di depan kawasan Pasar Klewer. HPPK berharap Pemkot segera menertibkan keberadaan PKL tersebut. Jangan sampai dibiarkan sehingga jumlah PKL semakin bertambah dan sulit untuk ditertibkan.

“Jadi tidak hanya asongan baru di dalam pasar, tapi di lingkungan pasar juga harus ditertibkan,” katanya.

Advertisement

Kusbani mengatakan para pedagang Pasar Klewer berkomitmen menjaga kondisi pasar tetap aman dan nyaman bagi pengunjung. Salah satu upayanya dengan menjaga kebersihan dan kenyamanan di area pasar. Namun dengan keberadaan PKL bisa membuat area pasar menjadi kumuh seperti saat sebelum terbakar.

“Sekarang kan kondisi pasar sudah jauh lebih baik, bersih, dan nyaman. Jadi lebih baik juga bebas PKL,” katanya.

Disinggung soal keberadaan pedagang asongan di dalam pasar, Kusbani menyampaikan sesuai aturan yang diterbitkan Pemkot mereka dilarang berjualan di area pasar. Sedangkan larangan pedagang kuliner lantai II untuk mengantarkan pesanan ke lantai di bawahnya, Kusbani mengatakan bukan kewenangan HPPK untuk mengaturnya.

Advertisement

Kewenangan tersebut ada di tangan Pemkot. Namun HPPK menyampaikan alternatif solusi bagi penyelesaian persoalan pedagang kuliner ke Pemkot. Salah satunya dengan menerbitkan identitas khusus bagi pedagang kuliner resmi sekaligus dapat digunakan untuk pengawasan pedagang kuliner saat mengantarkan pesanan ke lantai lain. Dengan tambahan catatan pedagang mengantarkan makanan tanpa menggunakan gerobak.

“Solusi yang kita tawarkan ya itu [identitas bagi pedagang kuliner]. Tapi keputusan tetap di tangan Pemkot,” katanya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan aturan larangan pedagang asongan diterbitkan Pemkot lantaran maraknya pedagang asongan baru berjualan di area pasar tersebut. Pemkot khawatir jika dibiarkan terus menerus jumlah pedagang asongan bertambah dan kesulitan untuk ditata lagi.

Advertisement

“Nanti tidak hanya asongan di dalam pasar, di lingkungan pasar juga akan ditertibkan. Kawasan Pasar Klewer itu sudah kita bersihkan dari PKL,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif