SOLOPOS.COM - Para pemain AS Roma merayakan gol. (JIBI/REUTERS/Mike Segar)
Liga Champions diwarnai dengan AS Roma yang melenggang ke babak perempatfinal.
Solopos.com, ROMA – Sekitar 40.000 pendukung AS Roma yang memadati Olimpico gegap gempita menyambut kemenangan 1-0 timnya atas Shakhtar Donetsk di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis (14/3/2018) dini hari WIB. Gol tunggal Edin Dzeko di menit ke-52 membuat agregat skor menjadi 2-2 setelah di leg pertama Roma kalah 1-2. Meski “hanya” lolos via produktivitas gol tandang, kepuasan tampak terlihat dari wajah para fans, pemain dan jajaran manajemen Giallorossi.
Standing ovation pun diberikan para penonton yang memadati stadion selepas wasit Alberto Undiano meniup peluit tanda pertandingan berakhir. Ya, sudah 10 tahun Serigala Ibu Kota tak mentas di babak perempat final Liga Champions. Kali terakhir mereka tampil di babak tersebut adalah musim 2007/2008 saat bersua Manchester United.
Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, tampak rileks seusai kemenangan bersejarah itu. Dia bahkan mulai berandai-andai soal peluang Roma tampil di babak final melawan Sevilla, tim yang kini diasuh legenda Roma Vincenzo Montella.
“Saya bicara pada Montella beberapa hari lalu dan kami bertujuan bertemu di final,” ujarnya sambil tersenyum konferensi pers seusai laga. Dia kemudian mengatakan bahwa omongannya hanya bercanda. “Namun kami harus bermimpi dan ambisius,” tutur Di Francesco.
Direktur Olahraga AS Roma, Ramon Rodriguez Verdejo, menjadi salah satu petinggi klub yang sangat antusias menyambut kelolosan tim. Lelaki yang akrab disapa Monchi ini bahkan siap menyanyikan lagu kebesaran Roma jika Allison Becker dkk. lolos ke semifinal. Monchi memang belum hapal lagu tersebut meski sudah bergabung di Roma April 2017.
“Saya belum menghapal setiap kata dari lagu kebesaran klub, tetapi itu adalah lagu yang luar biasa. Jika kami menembus semifinal, saya berjanji akan menyanyikannya,” kata Monchi dilansir Football Italia.
Di laga kemarin Roma menorehkan catatan positif setelah Shakhtar tak mampu sekalipun melepaskan tembakan tepat sasaran. Untuk kali pertama sejak 2004/05, Roma melalui sebuah pertandingan Liga Champions tanpa satupun tembakan tepat sasaran lawan yang mengarah ke gawang mereka. Namun performa Roma sejatinya tak cukup bagus karena hanya mencetak tiga tembakan tepat sasaran.