Soloraya
Selasa, 13 Maret 2018 - 23:35 WIB

FLYOVER MANAHAN SOLO : Hari Kedua Uji Coba MRLL, Kepadatan Mulai Terurai

Redaksi Solopos  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertigaan depan Stasiun Purwosari macet setelah adanya pengalihan arus lalu lintas dampak penutupan perlintasan sebidang Manahan untuk proyek flyover, Senin (12/3/2018). (Syifaul Arifin/JIBI/SOLOPOS)

Kepadatan arus lalu lintas di jalan-jalan terdampak penutupan perlintasan KA Manahan, Solo, mulai terurai pada hari kedua uji coba MRLL.

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Solo maupun Satlantas Polresta Solo sama-sama mengklaim arus lalu lintas di Kota Solo pada hari kedua uji coba manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) pembangunan jalan layang (flyover) Manahan, Selasa (13/3/2018), lebih lancar ketimbang pada hari pertama, Senin (12/3/2018).

Advertisement

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, meyakini sebagian masyarakat mulai melakukan antisipasi dengan adanya uji coba rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan. Mereka mulai berangkat lebih awal dan memilih rute alternatif agar tak terjebak macet di kawasan rawan macet.

Hari menyebut berkurangnya kepadatan arus lalu lintas di kawasan rawan macet dan bertambahnya kepadatan arus lalu lintas di jalur lain menjadi indikator arus lalu lintas di Kota Solo saat uji coba rekayasa lalu lintas pada hari kedua lebih lancar dari pada hari pertama.

Advertisement

Hari menyebut berkurangnya kepadatan arus lalu lintas di kawasan rawan macet dan bertambahnya kepadatan arus lalu lintas di jalur lain menjadi indikator arus lalu lintas di Kota Solo saat uji coba rekayasa lalu lintas pada hari kedua lebih lancar dari pada hari pertama.

“Kondisnya bagus, lancar. Tapi kami tak mau berbahagia dulu. Baru dua hari. Tapi ini bisa jadi indikator, mungkin ke depannya bisa lebih baik lagi,” kata Hari saat ditemui Solopos.com selepas menggelar eveluasi penerapan uji coba rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan bersama Satlantas Polresta Solo di Kantor Dishub, Selasa siang.

Berdasarkan hasil rapat, Hari menyampaikan ada beberapa ruas jalan di Kota Bengawan yang skema rekayasa lalu lintasnya disepakati bakal diubah untuk mengurangi potensi kemacetan arus lalu lintas. Dia mencontohkan kendaraan roda dua di Jl. Hasanuddin dari arah Hotel Agas mulai Rabu (14/3/2018) ini dilarang lurus terus ke arah Pasar Nongko pada pukul 06.00 WIB-08.00 WIB.

Advertisement

Kendaraan roda dua dari arah barat tersebut harus belok ke kanan di pertigaan Jl. Hasanuddin-Jl. Cipto Mangunkusumo. “Mulai besok [Rabu] kami batasi kendaraan roda dua dari Hotel Agas masuk ke Pasar Nongko. Baru setelah pukul 08.00 WIB, sepeda motor boleh lurus ke Pasar Nongko. Kami melakukan itu karena ketika sepeda motor diperbolehkan masuk Pasar Nongko pada jam sibuk, kendaraan mobil dari Jl. R.M. Said enggak bisa menyeberang perlintasan sebidang Pasar Nongko. Mereka selalu kedisikan motor terus,” jelas Hari.

Selain di Jl. Hasanuddin, Dishub juga bakal mengubah skema rekayasa lalu lintas di Jl. Trasito, Kelurahan Purwosari. Mulai Rabu ini, Dishub bakal melarang kendaraan dari Jl. Transito masuk ke Jl. Slamet Riyadi.

Hari menerangkan kendaraan di Jl. Transito yang akan ke Jl. Slamet Riyadi bakal diarahkan memutar jalan lewat Jl. Agus Salim. Pengalihan arus lalu lintas di Jl. Transito dilakukan untuk mencegah terjadinya merging di perlintasan sebidang Purwosari.

Advertisement

Di Purwsoari, Dishub juga akan menambah barikade di Jl. Slamet Riyadi dari bundaran Purwosari-perempatan Purwosari. “Saya sampaikan kadang tidak ada rekayasa lalu lintas pun, sejumlah kawasan di Solo seperti di Pasar Nongko, Kerten, maupun Purwosari macet. Yang jelas, saya melihat pilihan masyarakat sekarang itu masih golek sing cedak [cari yang dekat]. Mereka enggak mau berputar, padahal bisa lancar. Misalnya, kalau ada yang mau ke Manahan dari utara, bisalah lewat Gilingan, tidak harus lewat Pasar Nongko,” terang Hari.

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Imam Syafi'i, juga menilai arus lalu lintas di hari kedua uji coba rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan lebih lancar ketimbang Senin lalu. Menurut dia, kondisi itu wajar mengingat masyarakat sudah mengetahui adanya rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan.

Sebagian dari mereka diyakini telah melakukan menajemen waktu dan memilih rute alternatif sehingga kepadatan arus lalu lintas terutama di kawasan rawan macet telah berkurang. “Wajar kalau hari pertama masih padat merayap, kan masih grarap-gragap sek. Kalau sudah jalan, masyarakat sudah bisa memilih waktu dan jalan yang tepat. Makannya saya baik lewat medsos maupun sosialsiasi langsung, selalu berupaya untuk mengimbau masyarakat untuk mulai membiasakan diri untuk budal gasik,” jelas Syafi’i.

Advertisement

Syafi’I menyampaikan bersama Dishub bakal terus melakukan evaluasi uji coba rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan. Harapannya, rekayasa lalu lintas yang diterapkan bisa mengurangi hambatan arus lalu lintas terutama di troble spot.

Dia mengutarakan Satlantas Polresta Solo telah mengusulkan kepada Dishub untuk menambah rambu dan papan petunjuk arah di sejumlah kawasan agar masyarakat semakin mudah mencari jalan alternatif selama uji coba rekasaya lalu lintas.

“Kami lihat enggak ada kemacetan sama sekali selama penerapan uji coba rekayasa lalu lintas. Kalau macet kan kendaraan tidak bergerak sama sekali. Yang terjadi di sejumlah kawasan kemarin [Senin] dan hari ini [Selasa] hanya kepadatan arus lalu lintas. Semuanya bisa mengalir, hanya terjadi kepadatan di trouble spot,” terang Syafi’i.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Selasa, kawasan Pasar Nongko, perempatan Eks Pemuda Teater, pertigaan Jl. Sam Ratulangi-Jl. M.H. Thamrin, simpang Taman Kota Kerten, dan Perempatan Kerten masih padat. Namun, kepadatan arus lalu lintas tak separah pada Senin.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif