Soloraya
Senin, 12 Maret 2018 - 22:35 WIB

Pedagang Kuliner Pasar Klewer Solo Mogok Massal, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Stan pedagang di lantai II Pasar Klewer, Solo, kosong karena pedagang mogok massal, Senin (12/3/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Para pedagang kuliner di Pasar Klewer Solo mogok jualan secara massal.

Solopos.com, SOLO — Seratusan pedagang kuliner lantai II Pasar Klewer Solo menggelar aksi mogok massal, Senin (12/3/2018). Aksi tersebut sebagai wujud protes pedagang karena aturan Pemkot melarang pedagang asongan baru berjualan keliling area pasar.

Advertisement

Aturan ini bahkan berdampak pada nasib pedagang kuliner yang juga dilarang mengantarkan pesanan ke lantai I atau di bawahnya. “Harusnya yang dilarang bukan kami, tapi cukup asongan baru. Tapi aturannya malah sampai ke kami juga [pedagang kuliner resmi],” kata salah satu pedagang kuliner, Alida Reni.

Dengan penerapan aturan tersebut pedagang kuliner kini tidak boleh lagi mengantarkan pesanan ke pedagang di selain lantai II. Padahal sejak awal pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah ini diresmikan dan beroperasi, pedagang kuliner yang ditempatkan menjadi satu di lantai II diperbolehkan mengirimkan pesanan ke lantai lain.

Advertisement

Dengan penerapan aturan tersebut pedagang kuliner kini tidak boleh lagi mengantarkan pesanan ke pedagang di selain lantai II. Padahal sejak awal pasar tekstil terbesar di Jawa Tengah ini diresmikan dan beroperasi, pedagang kuliner yang ditempatkan menjadi satu di lantai II diperbolehkan mengirimkan pesanan ke lantai lain.

“Kami hanya minta aturan itu dicabut, terutama bagi kami pedagang kuliner resmi,” katanya. (Baca juga: Pedagang Asongan Merebak di Pasar Klewer Solo Bikin Disdag Kelimpungan)

Aturan itu mestinya diberlakukan bagi pedagang asongan baru yang memang menjajakan dagangan dengan berkeliling di area pasar. Bukan pedagang kuliner resmi yang hanya mengantarkan pesanan dari pedagang di lantai lain. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, pedagang kuliner di lantai II terancam gulung tikar.

Advertisement

Hal senada disampaikan pedagang lain, Wigati, yang meminta Pemkot mencabut aturan larangan pedagang kuliner mengantarkan pesanan ke lantai lain. “Kami minta aturannya dicabut,” katanya.

Guna menyuarakan aspirasi, para pedagang kuliner berencana menemui Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo. Pedagang ingin beraudiensi dengan Wali Kota. Pedagang menginginkan solusi terkait kebijakan aturan larangan pedagang mengantarkan pesanan tersebut.

“Jangan sampai kami dibiarkan seperti ini. Bisa-bisa pelanggan kami semua pergi,” katanya.

Advertisement

Imbas aturan itu pun kini pedagang kuliner di lantai II mulai merasakan sepinya pembeli. Omzet jualan pedagang turun hingga 50% lebih. Dia khawatir jika dibiarkan terus menerus pedagang bisa gulung tikar.

“Kami mohon masih diperbolehkan mengantarkan pesanan ke bawah,” pintanya.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan aturan larangan pedagang asongan diterbitkan Pemkot lantaran maraknya pedagang asongan baru berjualan di area pasar tersebut. Pemkot khawatir jika dibiarkan terus menerus jumlah pedagang asongan bertambah dan kesulitan untuk ditata lagi.

Advertisement

“Awalnya cuma satu, tambah satu, lama-lama jadi banyak. Terus nanti ada yang pakai gerobak dorongan, ini malah seperti dulu lagi jumlahnya tambah banyak,” katanya.

Disdag dilematis untuk menertibkan pedagang asongan tersebut. Di satu sisi pedagang asongan mengantarkan pesanan para pedagang di lantai semi basement dan lantai I yang jumlahnya mencapai ribuan orang.

Para pedagang tersebut tidak bisa meninggalkan dagangannya. Di sisi lain area pasar harus steril dari aktivitas pedagang asongan. Namun untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban, Pemkot melarang pedagang asongan berjualan keliling pasar.

Subagiyo mengingatkan seluruh pedagang Pasar Klewer untuk menjaga ketertiban dan kebersihan selama berdagang. Konsistensi pedagang untuk selalu menjaga ketertiban itu menjadi kunci berjayanya Pasar Klewer.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif