Soloraya
Senin, 12 Maret 2018 - 15:15 WIB

BENCANA KARANGANYAR: Jalan Kebakkramat-Tasikmadu Putus, Ini Imbauan Pemkab Karanganyar

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berkerumun di dekat jalan Tasikmadu-Kebakkramat, Karanganyar, yang ambrol. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Pemkab Karanganyar minta warga tak dekati lokasi longsor.

Solopos.com, KARANGANYAR—Jalan penghubung Kebakkramat-Tasikmadu, tepatnya di Dusun Kaling, RT 001 RW 001, Desa Kaling, Tasikmadu, Karanganyar, putus. Jalan tersebut menghubungkan Desa Kaling, Tasikmadu dengan Desa Alastuwo, Kebakkramat.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, jalan mulai longsor sebagian pada Senin (12/3/2018) pukul 01.20 WIB. Kondisi jalan milik Kabupaten Karanganyar itu semakin parah karena aliran air dari wilayah atas melarutkan tanah, batuan, dan aspal jalan.

Pantauan Solopos.com, sekitar pukul 08.00 WIB, jalan lebar 15 meter itu sudah putus. Area ini hanya menyisakan gundukan tanah uruk pada bahu jalan sisi timur. Panjang kerusakan mencapai lebih dari 15 meter dengan ketinggian jalan sekitar enam meter. Jalan sekitar lokasi miring dan retak-retak pada batas aspal dengan bahu jalan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, sekitar pukul 08.00 WIB, jalan lebar 15 meter itu sudah putus. Area ini hanya menyisakan gundukan tanah uruk pada bahu jalan sisi timur. Panjang kerusakan mencapai lebih dari 15 meter dengan ketinggian jalan sekitar enam meter. Jalan sekitar lokasi miring dan retak-retak pada batas aspal dengan bahu jalan.

Kondisi akan semakin parah apabila air yang menggenang di sisi timur jalan tidak segera dialirkan. Sejumlah anggota BPBD Karanganyar, Tim SAR Karanganyar, sukarelawan, dibantu warga menyedot air menggunakan mesin pompa air diesel dan selang. Langkah itu diambil untuk mengurangi tekanan air tehadap sisi timur jalan. (baca juga: BENCANA KARANGANYAR : Ambrol, Jalan Tasikmadu-Kebakkramat Ditutup)

Warga Alastuwo, Gito, menuturkan dia berada di lokasi kejadian sejak pukul 03.00 WIB. Warga bersama sukarelawan dan anggota BPBD Karanganyar menutup jalan dan menghalau pengguna jalan yang akan melintas. Jalan dari arah Kebakkramat ditutup pada pertigaan Alastuwo sebelum jembatan.

Advertisement

Dia menduga air meluap dan menggerus jalan karena air tidak dapat mengalir melalui gorong-gorong di sisi timur jalan. Gito menyebut terdapat sejumlah gorong-gorong peninggalan Belanda tetapi masih berfungsi.

“Ya tapi tersumbat karena sampah. Sampah dari mana-mana. Warga, pasar, dan lainnya. Alhamdulillah enggak ada korban jiwa. Pas kejadian, tidak ada yang lewat,” ujar dia.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Kaling, Joko Susanto. Joko menyampaikan selain jalan di wilayahnya putus, lahan seluas lima hektare (ha) di Dusun Getasan rusak terendam air.

Advertisement

“Kesumbat sampah [gorong-gorong]. Luapan air dari atas itu volume tinggi. Dari Sungai Ngaglik seharusnya masuk ke Kedung Dermo. Nah ini tidak bisa karena tersumbat [sampah],” tutur dia.

Kepala BPBD Karanganyar, Bambang Djatmiko, menyampaikan fokus BPBD saat ini adalah menyiapkan surat keputusan (SK) tanggap darurat.

“Langkah kami koordinasi dengan dinas teknis terkait pendataan, keluarkan air yang terjebak di sisi timur jalan yang putus supaya beban jalan berkurang, lalu bikin SK tanggap darurat supaya masalah lekas ditangani. Setelah selesai masa tanggap darurat masuk ke rehabilitasi dan rekonstruksi,” ujar Bambang saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Advertisement

Dia mengimbau warga untuk melewati jalur alternatif lain. Selain itu, dia meminta warga sekitar maupun dari lokasi lain tidak datang ke lokasi bencana untuk sekadar memotret, memvideokan, dan menonton jalan yang putus. Hal itu mengantisipasi longsor susulan.

Kepala DPU Karanganyar, Edi Sriyatno, meninjau lokasi bersama sejumlah staf. Mereka mengecek dan memetakan kerusakan. Setelah berbincang dengan sejumlah staf, Edi menuturkan akan membuka akses lain supaya warga tetap nyaman berkendara dari Kebakkramat-Tasikmadu maupun sebaliknya.

“Bikin akses alternatif menangani lalu lintas. Lewat tanah kas desa di sisi timur jalan putus. Itu rencana darurat, maksimal dua pekan sudah ada jalan alternatif terdekat. Bersihkan air, lalu datangkan sirtu, padatkan,” papar dia.

Ditanya tentang rencana rehabilitasi dan rekonstruksi, Edi menyampaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar punya dua alternatif. Pemkab menggunakan dana tidak terduga untuk tanggap darurat. Solusi berikutnya adalah rehabilitas dan rekonstruksi diusulkan mendahului anggaran perubahan.

“Bareng dengan bantuan provinsi. Soal gorong-gorong, kami cek dulu. Tapi yang jelas, kami tambah gorong-gorong ukuran dua meter supaya hal yang sama enggak terulang. Air bisa lancar,” tutur dia.

Tetapi, Edi belum dapat memastikan nominal kerugian Pemkab akibat bencana alam tersebut. Dia menuturkan Pemkab akan mengecek secara detail kerusakan untuk memutuskan apakah perbaikan biasa atau harus membongkar total jalan.

“Kalau dicek hasilnya kritis ya tak bongkar. Bongkar total dan bangun dari awal,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif