Soloraya
Minggu, 11 Maret 2018 - 14:15 WIB

Pria Jatim Meregang Nyawa Tersengat Listrik saat Pangkas Pohon di Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas PLN mengevakuasi jasad Heri yang kesetrum di Klaten Tengah, Minggu (11/3/2018) pagi. (Istimewa/Pusdalops BPBD Klaten)

Seorang pria asal Jatim meninggal dunia akibat tersetrum listrik saat memangkas pohon di Klaten.

Solopos.com, KLATEN — Seorang pria asal Jawa Timur yang saban hari bekerja sebagai pengamen meninggal dunia akibat tersengat listrik, Minggu (11/3/2018) pagi. Saat itu, pria bernama Heri, 50, itu tengah memangkas ranting pohon namun ranting tersebut menyenggol kabel listrik PLN dan ia tersetrum.

Advertisement

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Heri diminta membersihkan kawasan pekarangan milik Mujiyah, 75, warga Dukuh Krajan, RT 003/RW 006, Desa Jomboran, Kecamatan Klaten Tengah.

Pembersihan pekarangan dilakukan lantaran pemilik rumah berniat menggelar pengajian saat Minggu sore. “Istilahnya syukuran setelah pulang umrah,” kata Ketua RT 003/RW 006, Suparwan, 53, saat ditemui wartawan di rumahnya, Minggu.

Suparwan mengetahui Heri tersengat listrik setelah salah satu penghuni rumah meminta tolong. Saat itu, Suparwan melihat Heri tak sadarkan diri dan masih berada di batang pohon jati pada ketinggian sekitar 4 meter. (Baca juga: Warga Klaten Meninggal karena Tersetrum saat Benahi Kabel Pompa Air)

Advertisement

Sementara ranting pohon menempel kabel listrik jaringan PLN. Suparwan masih melihat ranting pohon berasap setelah terhubung dengan kabel listrik. “Kemungkinan niatnya mau dijauhkan dari kabel. Namun karena tidak kuat ranting jatuh menimpa kabel listrik. Kabelnya tidak putus,” ungkapnya.

Tak ada warga yang berani mengevakuasi Heri lantaran khawatir listrik masih mengalir. Suparwan yang mengetahui kejadian itu lantas melapor ke PLN serta polisi. Heri berhasil dievakuasi petugas PLN yang sebelumnya mematikan sementara jaringan listrik.

“Warga saya minta tidak mendekati lokasi sampai petugas datang untuk evakuasi,” urai dia.

Advertisement

Warga bersama aparat Polsek Klaten Kota lantas membawa Heri ke RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Heri mengalami luka bakar pada beberapa bagian tubuh.

“Proses evakuasi berlangsung sekitar 30 menit. Saat saya pulang dari RSUP setelah ikut mengantar jasad korban itu belum ada keluarga [Heri] yang datang,” urai dia.

Suparwan menjelaskan Heri merupakan warga Jawa Timur dan selama ini tinggal di rumah kontrakan wilayah Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah. Namun, Suparwan tak mengetahui kabupaten/kota asal Heri.

Saban hari, Heri bekerja sebagai pengamen dan memiliki empat anak. “Memang sering dimintai tolong untuk bersih-bersih pekarangan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif