Jatim
Jumat, 9 Maret 2018 - 03:05 WIB

Hujan Panas Silih Berganti, Harga Gabah di Madiun Naik Turun

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gabah (JIBI/Bisnis/Dok.)

Harga gabah kering panen di Madiun naik turun selama musim hujan.

Madiunpos.com, MADIUN — Curah hujan tinggi dan banjir yang melanda wilayah Kota/Kabupaten Madiun beberapa waktu lalu membuat harga gabah di tingkat petani setempat turun.

Advertisement

Seorang petani di Kelurahan Ngegong, Kota Madiun, Ispriadi, kepada wartawan, Kamis (8/3/2018), mengatakan harga gabah kering panen (GKP) saat ini mencapai Rp4.000 per kilogram. Padahal sebelumnya bisa mencapai Rp4.500 per kilogram.

“Harganya naik dan turun. Kalau ada panas bisa naik, kalau tidak ada panas turun. Saat ini harga gabah panen hanya Rp4.000 per kilogram. Padahal sebelumnya bisa Rp4.500 bahkan hingga mendekati Rp5.000 per kilonya,” ujar Ispriadi.

Menurut dia, dengan harga gabah kering panen yang hanya Rp4.000 per kilogram, pihaknya tidak mendapatkan untung yang signifikan. Sebab, biaya operasional juga tinggi.

Advertisement

“Dengan harga sekarang, hasilnya ya pas-pasan. Apalagi rabuk saat ini sulit. Belum lagi jika curah hujan tinggi, tanaman padi bisa tergenang air,” kata dia.

Ispriadi berharap harga gabah di tingkat petani dapat naik lagi sehingga petani bisa untung. Sisi lain, ia juga berharap pihak Bulog tetap bersedia membeli gabahnya meski kondisinya demikian.

Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun Heriswan menyatakan pihaknya intensif memantau turunnya harga gabah yang dialami sejumlah petani di wilayahnya. Bahkan pihaknya bersama perwakilan dari staf kepresidenan Jakarta telah turun ke lapangan untuk meninjau.

Advertisement

“Bulog bersama staf kepresidenan dari Jakarta turun beberapa hari lalu. Ternyata yang ditemukan di lapangan yang katanya harga gabah itu jatuh tidak benar. Karena yang dilihat langsung di lokasi itu gabah yang kualitasnya sangat rendah,” ungkap Heriswan.

Ia menilai turunnya harga gabah di tingkat petani dipengaruhi oleh tingginya curah hujan saat panen raya. “Sesuai pantauan, gabah yang ada saat ini memiliki kadar hampa dan air yang cukup tinggi. Karena itu harganya turun,” kata dia.

Meski terjadi penurunan harga, Bulog mengaku siap membeli gabah petani. Pembelian tentunya akan dilakukan sesuai peraturan yang ada. Di antaranya membeli gabah dan beras sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif