Jateng
Kamis, 8 Maret 2018 - 09:50 WIB

Terkendala Lahan, Tol Semarang-Batang Bisa Dilalui Arus Mudik Lebaran 2018

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah milik Sri Urip Setyowati di Jl. Wahyu Asri Utara VIII/ AA.36, Kelurahan Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (2/3/2018), masih belum dibebaskan sehingga dikhawatirkan mengganggu pembangunan proyek jalan tol Semarang-Batang. (JIBI/Solopos/Antara/I.C.Senjaya)

Tol Semarang-Batang bisa digunakan saat arus mudik Lebaran 2018.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kendati masih berkutat dengan persoalan pembebasan lahan, PT Jasa Marga tetap memastikan ruas tol Semarang-Batang bisa difungsionalkan saat arus mudik Lebaran 2018.

Advertisement

Direktur Utama (Dirut) PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), Arie Irianto, mengatakan progres pembebasan lahan sebetulnya sudah mencapai 98,12%. Namun, masih ada 260 bidang tanah yang belum dibebaskan, di mana 69 bidang tanah di antaranya menggangu trase.

Meski demikian, Arie mengatakan untuk fungsional pada Lebaran nanti, ruas tol tersebut siap untuk dilewati dengan satu jalur sambil berupaya membebaskan bidang tanah yang mayoritas adalah tanah wakaf, seperti masjid, makam, musala dan lain sebagainya.

“Tetap fungsional Lebaran, strateginya ada beberapa titik yang akan dibelokkan. Lalu baru satu jalur yang nantinya difungsikan, jadi jalur mudik dulu nanti satu arah, lalu arus balik nanti dikondisikan arah sebaliknya,” kata Arie kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Rabu (7/3/2018).

Advertisement

Arie mengatakan saat ini konstruksi keseluruhan ruas tol Semarang-Batang telah mencapai 71%. Dia mengharapkan pembebasan lahan dan konstruksi dapat terus diselesaikan sesuai target agar proyek dapat selesai tepat waktu yakni pada 2018.

“Idealnya memang lahan sudah bebas 100% 6 bulan sebelumnya [bulan ini]. Kami terus berupaya sambil jalan,” katanya.

Lahan yang sifatnya mendesak belum dibebaskan tersebut berada di seksi III, seksi IV dan seksi V ruas tol Semarang–Batang yang memiliki total panjang 75 km.

Advertisement

Sejauh ini, JSB sudah menanggung biaya pembebasan lahan hingga Rp5,69 triliun namun pengembalian dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) belum sampai setengahnya, yakni baru Rp2,1 triliun.

Adapun, Arie mengatakan kemungkinan biaya investasi akan membengkak dari budget semula yakni Rp6,4 triliun karena ada rencana menambahan sejumlah pembangunan untuk melengkapi proyek, misalnya overpass dan jembatan penyeberangan.

“Nilainya masih kami hitung, evaluasi. Ini permintaan dari warga dan didukung oleh pemerintah daerah jadi akan ada penambahan biaya di addendum,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Arie, penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang selama hampir sepekan oleh Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) tidak menggangu target penyelesaian proyek. Pihaknya saat ini sudah mendapatkan izin untuk melanjutkan pekerjaan layang setelah memenuhi syarat yang diminta KKK.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif