Jogja
Sabtu, 3 Maret 2018 - 06:40 WIB

Meski Bangkrut, Minat Membuka PTS Baru Tetap Tinggi

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perguruan tinggi (JIBI/Dok)

Jumlah PTS di Jogja tak berkurang meski ada kampus yang merger.

Harianjogja.com, JOGJA–Meski Kopertis Wilayah V DIY menyatakan nyaris 15% Perguruan Tinggi Swasta (PTS) kurang sehat karena kekurangan mahasiswa, namun minat membuka PTS baru di DIY tergolong tinggi. Merger dan pembukaan PTS baru berjalan beriringan membuat jumlah kampus di DIY tak berkurang drastis. Pada 2018 secara resmi satu PTS baru berdiri yaitu Politeknik Hardjolukito dan satu yayasan lagi sedang berjuang mendirikan PTS baru.

Advertisement

Sebelumnya Kopertis Wilayah V telah menyerahkan SK dari Kemenristekdikti terkait merger dua kampus menjadi satu yaitu STIKES A Yani dan STMIK A Yani menjadi Universitas Ahmad Yani.

Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Bambang Supriyadi menjelaskan, meski secara resmi ada dua kampus yang bergabung menjadi satu, namun jumlah PTS di DIY tetap di angka 107. Karena di awal 2018 ini secara resmi telah berdiri Politeknik Kesehatan Hardjolukito yang berada di bawah Yayasan TNI AU Adi Upaya (Yasau). SK berdirinya kampus ini bahkan secara resmi telah turun dari Kemenristekdikti dan Kopertis telah menyampaikan kepada yayasan tersebut.

Potlkiteknik Hardjolukito, lanjutnya, SK keluar di 2018 karena pihak yayasan telah mengurusnya sejak dua tahun yang lalu. “Permohonan sudah dua tahun yang lalu, untuk 2018 ini hanya proses selesai dan kamo menyerahkan. Jadi kalau ada yang bertanya, lho ngopo [mengapa] moratorium kok ini justru menambah PTS baru, ya karena prosesnya sejak dua tahun yang lalu,” terangnya kepada Harianjogja.com, Jumat (2/3/2018).

Advertisement

Bambang mengatakan, pemerintah memang sempat melakukan moratorium untuk pembukaan PTS baru karena tujuannya untuk mengurangi namun memiliki kualitas yang bagus. “Sebelumnya memang ada moratorium, pengennya mengurangi jumlah dengan cara dimerger fokusnya ke sana [merger], tetapi rupanya masih ada juga yang mengajukan baru,” ungkap dia.

Akan tetapi, lanjutnya, Bambang mendapatkan informasi, meski Politeknik Hardjolukito belum mendapatkan mahasiswa namun sudah ada kemungkinan untuk melakukan merger dengan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA). Keduanya berpotensi melakukan merger karena sama-sama berada di bawah Yasau, untuk kemudian bergabung menjadi kampus dengan tingkatan lebih tinggi yaitu universitas.

“Ini sudah ada cita-cita untuk merger menjadi universitas antara STTA dengan  Politeknik itu. Tetapi Politeknik kan harus berdiri dulu baru bisa merger,” kata dia.

Advertisement

Bambang mengakui minat yayasan untuk mendirikan kampus di Jogja tergolong tinggi. Pada awal Januari 2018 lalu ada sebuah yayasan yang mengajukan pendirian PTS baru namun gagal karena dinilai tak memenuhi persyaratan. Informasinya yayasan itu akan kembali mengajukan lagi pada April 2018 mendatang. “Itu yayasan baru, mau mendirikan baru, tetapi ini prodinya khusus, saya belum bisa menyampaikan detailnya. Saya hanya bisa mendorong, syaratmya bisa terpenuhi,” tegas Bambang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif