Soloraya
Selasa, 27 Februari 2018 - 02:00 WIB

Terdampak Rel Ganda Solo-Kedungbanteng, Warga Berharap Bisa Tempati Sisa Bangunan

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Deretan rumah di Kampung Bibis Kulon RT 003 RW 016 Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, yang terdapak proyek pembangunan rel KA ganda Solo-Kedungbanteng, Senin (26/2/2018). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/SOLOPOS)

Warga terdampak rel ganda Solo-Kedungbanteng berharap bisa tempati sisa bangunan.

Solopos.com, SOLO—Sejumlah warga di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, yang menempati lahan PT KAI meminta kelonggaran dari pemerintah untuk diperbolehkan menempati sisa bangunan rumah tak terdampak proyek jalur ganda KA Solo-Kedungbanteng.

Advertisement

Mereka memohon agar tidak digusur atau diharuskan pindah dari tanah PT KAI seiring dengan pelaksanaan proyek pembangunan jalur ganda KA Solo-Kertosono.

Ketua RT 003 RW 016 Gilingan, Ardiyanto, 60, mengatakan petugas dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah telah memberi tanda batas pembangunan pagar kawasan rel ganda.

Advertisement

Ketua RT 003 RW 016 Gilingan, Ardiyanto, 60, mengatakan petugas dari Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Tengah telah memberi tanda batas pembangunan pagar kawasan rel ganda.

Jika dirunut, lokasi pagar tersebut bakal dibangun di lahan yang kini telah digunakan untuk rumah warga. Namun demikian, rata-rata letak pagar hanya berada di bagian depan rumah warga sehingga masih ada bangunan yang bisa dimanfaatkan. (baca: Terdampak Rel Ganda Solo-Kedungbanteng, Warga Manahan di Tanah PT KAI Harus Pindah)

“Kami berharap bisa tetap tinggal di sini meski hanya menempati bangunan rumah yang luasnya semakin sempit karena terdampak pembangunan pagar. Hal yang diresahkan warga sekarang ini kan pemerintah bakal mewajibkan warga pindah dari tanah PT KAI seiring dengan pelaksanaan proyek pembangunan rel ganda,” jelas Ardiyanto saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Senin (26/2/2018).

Advertisement

Akan tetapi, para petugas yang mendatangi mereka tidak bisa memberikan kepastian kepada warga. Warga hanya diminta bersabar untuk sosialisasi lebih lanjut. Menurutnya, warga khawatir tidak bisa memperoleh tempat tinggal pengganti.

“Kalau di sini kan sudah jelas. Ibaratnya ada rumah yang bisa dipakai meskipun sempit. Kalau kami harus pindah dan dapat uang kompensasi, belum tentu bisa cukup untuk membeli tanah atau rumah baru. Selain itu, kami ingin bertahan karena warga sudah merasa guyub. Kalau dipindah, kami kemungkinan besar akan berpencar,” kata Ardiyanto.

Di sisi lain, warga Bibis Kulon di wilayah bantaran rel eksisting Solo-Kedungbanteng pernah diundang Tim Terpadu Penyediaan Tanah untuk menerima sosialsiasi terkait rencana pelaksanaan proyek, pada Senin (5/2/2018) lalu.

Advertisement

Menurutnya, di dalam sosialisasi yang digelar di Pendapa Kantor Kelurahan Gilingan itu, warga belum diberi informasi terkait nilai kompensasi yang bakal diperoleh jika bangunan rumah mereka dinyatakan terdampak proyek.

Warga Bibis Kulon berharap nilai kompensasi yang diberikan tergolong layak sehingga cukup untuk dipakai merenovasi rumah yang rusak.

“Kami menyadarai selama ini menumpang di lahan PT KAI. Namun terus terang, kami berharap bisa memperoleh kompensasi yang layak. Kami perlu membayar tukang atau membeli bahan material untuk memperbaiki bagian rumah yang rusak. Kebetulan 12 rumah di RT 003 tidak ada yang terkena dampak hingga 100%. Jadi kami butuh dana untuk perbaikan rumah yang terkena dampak,” ungkap Ardiyanto.

Advertisement

 

Salah seorang warga RT 003 RW 012 Kelurahan Gilingan, Maman, mengaku keberatan jika bangunan di bantaran rel eksisting Solo-Kedung, terutama di wilayah Gilinga mesti dibongkar untuk mendukung pelaksanaan proyek pembangunan jalur KA ganda.

Dia menyebut, selama ini warga selalu mengusulkan kepada Pemkot akan pemberian sertifikat tanah kepada warga bantaran, namun tidak pernah ditindaklanjuti.

“Warga menginginkan bisa tetap tinggal di rumah di bantaran rel yang notabene telah ditinggali selama belasan tahun,” jelasnya

Advertisement
Kata Kunci : Kereta Api PT KA
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif