Soloraya
Sabtu, 24 Februari 2018 - 02:35 WIB

Buntut Razia di Gunung Kemukus, Kantor Wabup Sragen Didatangi 5 Orang Bertubuh Besar

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Satpol PP Sragen menyita peralatan karaoke saat operasi pekat di Gunung Kemukus, Rabu (21/2/2018) dini hari. (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Kantor Wakil Bupati Sragen didatangi lima orang bertubuh besar terkait razia di Gunung Kemukus.

Solopos.com, SRAGEN — Kantor Wakil Bupati (Wabup) Sragen didatangi lima orang bertubuh besar, Jumat (23/2/2018). Mereka ingin menemui Wabup Dedy Endriyatno guna meminta salah satu perempuan yang diduga pekerja seks komersial (PSK) dipulangkan karena perempuan itu hanya seorang pemandu karaoke (PK).

Advertisement

Perempuan itu terjaring razia operasi penyakit masyarakat (pekat) tim gabungan yang dipimpin Dedy pada Selasa (20/2/2018) malam. Kedatangan lima oang itu diterima anggota staf pribadi Dedy. Sedangkan Dedy saat itu sedang ada tugas penyambutan tim Kementerian Komunikasi dan Informatika di Bayanan, Desa Jambeyan, Sambirejo, Sragen.

Setibanya di kantor, ajudannya menyerahkan map kepada Dedy yang didapat dari lima orang tak dikenal itu. Di bagian luar map ada sebuah identitas dengan nomor telepon.

Advertisement

Setibanya di kantor, ajudannya menyerahkan map kepada Dedy yang didapat dari lima orang tak dikenal itu. Di bagian luar map ada sebuah identitas dengan nomor telepon.

Seusai Salat Jumat, Dedy mencoba menghubungi salah satu orang itu melalui telepon kantor. Pada prinsipnya, Dedy tidak ingin menzalimi siapa pun tetapi untuk memastikan perempuan itu hanya seorang pemandu karaoke harus ada buktinya. Oleh karenanya, Dedy meminta orang tua perempuan dimaksud untuk menghadap ke kantornya.

Selain itu, Dedy juga menerima tamu dari Koramil Sumberlawang. Dua orang personel TNI datang untuk mengklarifikasi terkait kedatangan anggota TNI saat operasi pekat yang dipimpin Wabup di Kemukus pada Selasa malam.

Advertisement

“Dua hari ini saya menerima tamu dari Polsek dan Koramil Sumberlawang berkaitan dengan operasi pekat di Kemukus beberapa hari lalu. Jadi operasi kemarin tidak semata-mata bocor yang disengaja. Kalau membocorkan mereka tidak mungkin datang dengan seragam lengkap dan mobil patroli. Kalau sengaja membocorkan cukup dengan telepon selesai,” ujar Dedy saat ditemui Solopos.com, Jumat siang.

Dedy menyatakan tidak menuduh aparat kepolisian membocorkan operasi tetapi persoalan sebenanya ada miskoordinasi karena mereka mendengar ada informasi Bupati mampir untuk meninjau Gunung Kemukus. Dia mengatakan protap polsek dan koramil harus mengamankan pejabat.

“Mereka juga kaget saat ada operasi begitu karena mereka mengira Bupati meninjau Kemukus. Saat mereka di lapangan itulah, warga Kemukus mengira ada operasi. Jadi bukan bocor tetapi gembos kali ya. Yang jelas tidak ada anggota Polri dan TNI yang dengan sengaja membocorkan informasi operasi,” jelasnya.

Advertisement

Dedy juga menjelaskan munculnya isu backing di Gunung Kemukus. Setelah mendapatkan klarifikasi dari Polsek dan Koramil, Dedy menyatakan tidak ada backing dari personel Polri atau TNI di Gunung Kemukus.

Kendati demikian, Dedy menyatakan operasi di Kemukus masih terus berlanjut. Operasi lanjutan itu, kata dia, akan dilaksanakan secara bertahap dalam kurun waktu tiga bulan tetapi sifatnya lebih persuasif.

Dedy mengatakan Pemkab Sragen akan berkoordinasi dengan Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun sebagai pengelola Waduk Kedung Ombo (WKO) dalam penataan lingkungan di Gunung Kemukus. Koordinasi tersebut, kata dia, juga berkaitan dengan rencana penertiban bangunan-bangunan tak berizin yang menempati sabuk hijau WKO.

Advertisement

“Bangunan-bangunan tak berizin di sabuk hijau itu harus dibersihkan masyarakat. Warga mesti merobohkan bangunan itu dalam kurun satu bulan terhitung sejak operasi pekat selesai digelar, Rabu [21/2/2018],” ujarnya.

Kemudian, Dedy juga melakukan pendekatan persuasif kepada para pemilik usaha karaoke dan praktik prostitusi yang tidak diharapkan itu agar tidak buka. Pendekatan persuasif kepada masyarakat agar sadar terhadap lingkungan masing-masing itu dilakukan dua bulan berikutnya. “Semua tahapan itu tidak terlepas dari operasi Selas-Rabu lalu,” katanya.

Dedy sudah menyiapkan konsep penataan Gunung Kemukus yang bernama Kemukus Park dengan desain menarik. Konsep itu akan dipresentasikan kepada Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati secara detail termasuk potensi investasinya.

“Gambaran umumnya, Kemukus itu jadi wisata keluarga. Di sana ada taman bunga, warung apung, pendapa, ada areal keluarga, taman air, sampai pada kebun binatang mini. Semua itu untuk menghilangkan image mistis dan negatif dari Gunung Kemukus,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif