Soloraya
Jumat, 23 Februari 2018 - 22:05 WIB

PILKADA 2018 : Massa di Sragen "Bentrok" dengan Polisi dalam Simulasi Pengamanan Pilgub Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi terlibat bentrok dengan pengunjuk rasa yang memprotes Pilkada Jateng 2018 dalam simulasi di depan Kantor KPU Sragen, Jumat (23/2). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pilkada 2018, polisi menggelar simulasi menjelang Pilgub Jateng.

Solopos.com, SRAGEN — “Maju terus kawan-kawan, serbuu. KPU pengkhianat. Hancurkaan! Bakaarr! Bakaarr Kantor KPU Sragen!” suara dari koordinator lapangan pengunjuk rasa yang dipekikkan melalui alat pengeras suara sontak memancing emosi massa yang tengah berkerumun di depan Kantor KPU Sragen, Jumat (23/2/2018).

Advertisement

Seketika massa yang terdiri atas para perantau itu menjadi beringas. Mereka memaksa agar dilakukan pilkada ulang lantaran proses pemungutan suara dinilai tidak fair. Barikade pasukan polisi yang berdiri di hadapan mereka pun diterjang. Terjadi aksi dorong mendorong yang berujung bentrok massa dengan polisi.

Berbagai upaya dilakukan massa untuk memprovokasi polisi yang membentuk formasi tameng seperti dengan melemparkan batu dan benda keras lainnya. Beberapa pengunjuk rasa pun berusaha menarik dan menyeret salah satu polisi ke kerumunan mereka tapi gagal.

Untuk memecah kerumunan massa polisi mengerahkan dua anjing dari Unit K9. Tapi massa hanya mundur sejenak. Sejurus kemudian massa kembali merangsek menggunakan berbagai benda dilemparkan ke pasukan polisi. Akhirnya satu mobil water canon pun dikerahkan untuk membubarkan massa.

Advertisement

Begitu air disemburkan dari mobil water canon, massa tercerai berai. Mereka kocar kacir menghindari semburan air yang jangkauannya mencapai puluhan meter. Situasi itu dimanfaatkan pasukan Sabara dan pengendali massa (Dalmas) untuk menguasai keadaan.

Massa tak dibiarkan kembali berkerumun di depan Kantor KPU Sragen. Berangsur-angsur massa membubarkan diri. Demikian sekilas simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) gelaran Polres Sragen menyambut agenda Pilkada Jateng, Jumat pagi. Kegiatan tersebut di back up jajaran Kodim 0725/Sragen.

Kapolres Sragen, AKBP Arif Budiman, saat diwawancara wartawan mengaku cukup puas dengan kesigapan jajarannya dalam simulasi Sispamkota. Dia berharap pemahaman akan prosedur penanganan massa benar-benar dipegang teguh para polisi.

Advertisement

Menurut dia simulasi Sispamkota dilakukan dengan menyuguhkan beberapa situasi yang berkembang saat tahap pemungutan suara, penghitungan suara, hingga pascapenghitungan suara. “Kegiatan ini jadi wahana untuk melakukan tahapan pengamanan pilkada,” tutur Kapolres.

Dia menjelaskan simulasi Sispamkota sekaligus sebagai tindak lanjut dari rapat pimpinan TNI/Polri tingkat Jateng di Makodam IV/Diponegoro. Dalam rapat itu ditetapkan pengamanan pilkada melibatkan unsur TNI. Walau situasi Sragen relatif aman tapi menurut dia aspek kesiapsiagaan harus dilakukan.

“Sragen dalam keadaan aman terkendali. Tapi tetap harus siap. Artinya meski aman tapi harus diproyeksikan manakala terjadi gangguan keamanan. Kami harus siap. Ihwal potensi protes dari komunitas perantau secara teknis pihak KPU yang berwenang. Kami sebatas membantu pengamanan,” imbuh dia.

Sedangkan Dandim 0725/Sragen, Letkol Arh. Camas Sigit Prasetyo, dalam sambutannya menyatakan siap mendukung penuh polisi dalam mengamankan tahapan pilkada. Menurut dia simulasi Sispamkota merupakan wahana penting jajaran Polri/TNI untuk meningkatkan kesiapsiagaan pengamanan pilkada.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif