Soloraya
Jumat, 23 Februari 2018 - 14:15 WIB

PILKADA 2018: Dongkrak Partisipasi Pemilih, Difabel Boyolali Dilibatkan

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pemilu (Dok/JIBI)

Difabel Boyolali bakal dilibatkan dalam Pemilu 2018-2019.

Solopos.com, BOYOLALI—Kalangan difabel di Boyolali bakal dilibatkan secara aktif dalam Pemilu 2018-2019. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya di kalangan disabilitas.

Advertisement

Pegiat komunitas difabel Boyolali, Arifin, mengatakan salah satu permasalahan difabel dalam menyampaikan hak pilihnya adalah soal aksesbilitas. Terkait itulah, Forum Komunikasi Difabel Boyolali (FKDB) mendorong KPU agar memperhatikan persoalan kaum difabel.

“Difabel tidak butuh dikasihani, namun berikan akses yang sudah menjadi haknya. Kami akan mandiri, termasuk dalam memberikan hak suara kami,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (19/2/2018). (baca: Jelang Pemilu Kasus Intoleransi Bakal Marak)

Advertisement

“Difabel tidak butuh dikasihani, namun berikan akses yang sudah menjadi haknya. Kami akan mandiri, termasuk dalam memberikan hak suara kami,” jelasnya kepada Solopos.com, Senin (19/2/2018). (baca: Jelang Pemilu Kasus Intoleransi Bakal Marak)

Data terakhir para calon pemilih dari kalangan difabel Boyolali, kata Arifin, tak kurang 6.000 orang. Suara tersebut diharapkan bisa tersalurkan dengan baik tanpa kendala teknis di lapangan.

“Jika aksesbilitas difasilitasi semua, saya yakin teman-teman difabel akan memberikan hak suaranya,” jelasnya.

Advertisement

“Kami juga terus berkomunikasi secara intens dengan KPU terkait partisipasi difabel,” tambahnya.

Hal serupa juga dikemukakan aktivis difabel dari Nogosari, Katarina Dwi Putri Kristianti. Ia berharap partisipasi pemilih dari kalangan difabel tahun ini kian meningkat. Caranya ialah dengan memberikan akses yang baik kepada mereka.

“Kalau memakai meja, ya agak rendah biar pengguna kursi roda tak kesulitan. Kalau rekan tuna netra, disiapkan surat suara braile,” tambahnya.

Advertisement

Anggota KPU Boyolali Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Pargito, menyambut baik masukan dari kalangan difabel. Menurutnya, salah satu tolok ukur keberhasilan pemilu ialah tingginya partisipasi masyarakat dalam memilih.

“Kami juga akan memberikan sosialisasi secara khusus kepada teman-teman difabel Boyolali. Tujuannya, mengajak teman-teman untuk mengambil peran, baik sebagai penyelenggara maupun sebagai agen sosialisasi untuk mengajak pemilih,” ujarnya.

Selain itu, kata Pargito, KPU juga mendorong kaum difabel untuk turut menjaga kondusivitas, menolak kecurangan, menolak politik uang, menolak black campanye lewat medsos.

Advertisement

“Teman-tean difabel juga kami ajak untuk menggerakkan pemilih datang ke TPS [tempat pemungutan suara] menggunakan hak pilihnya secara benar agar partisipasi meningkat di Boyolali,” paparnya.

Pargito menyebutkan, target partisipasi pemilih secara nasional ialah 77,5%. Target ini akan tercapai jika semua elemen masyarakat bersatu dan sadar akan hak politiknya.

“Kami juga akan meminta masukan dari teman-teman difabel terkait persoalan teknis di lapangan,” jelasnya.

Advertisement
Kata Kunci : Pemilu Pilkada 2018
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif