Soloraya
Kamis, 22 Februari 2018 - 02:35 WIB

FLYOVER MANAHAN SOLO : Rekayasa Lalu Lintas Disimulasikan 3 Hari pada Awal Maret

Redaksi Solopos  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situasi Jl. dr. Moewardi menjelang perlintasan KA Manahan, Solo, Sabtu (7/10/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Dinas Perhubungan Kota Solo akan mengadakan simulasi rekayasa lalu lintas pendukung proyek flyover Manahan sebelum 11 Maret.

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Solo berencana menggelar simulasi rekayasa lalu lintas pembangunan jalan layang (flyover) Manahan selama tiga hari berturut-turut. Simulasi dijadwalkan digelar sebelum 11 Maret 2018 mendatang.

Advertisement

Simulasi tidak akan digelar sehari seperti pada kesempatan simulasi perdana karena Dishub ingin punya kesempatan lebih lama untuk menilai efektivitas penerapan rencana skema rekayasa lalu lintas tersebut. Selain itu, Dishub ingin memberikan kesempatan lebih panjang kepada masyarakat atau para pengguna jalan untuk bisa menemukan jalur alternatif paling tepat saat perlintasan sebidang Manahan mulai ditutup untuk pembangunan flyover.

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengatakan Dishub kini masih menyelesaikan skema rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan. Dishub menargetkan penyusunan skema rekayasa lalu lintas tersebut selesai pekan ini.

Advertisement

Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengatakan Dishub kini masih menyelesaikan skema rekayasa lalu lintas pembangunan flyover Manahan. Dishub menargetkan penyusunan skema rekayasa lalu lintas tersebut selesai pekan ini.

Setelah itu, Dishub bakal berkonsultasi terlebih dahulu dengan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, sebelum skema itu disosialisasikan dan disimulasikan. Dishub belum bisa memastikan waktu pelaksanaan simulasi. Hanya, Hari membatasi, simulasi mesti dilakukan sebelum 11 Maret saat kontraktor belum selesai memasang pagar pembatas area proyek.

Baca:

Advertisement

Hari membeberkan pada dasarnya skema rekayasa lalu lintas kedua ini tidak akan jauh berbeda dibanding yang pertama. Dia memastikan para pengguna kendaraan masih bisa lewat di sekitar lokasi pembangunan flyover Manahan.

PT Yasa Patria Perkasa selaku pemenang lelang proyek pembangunan flyover Manahan tidak akan menggunakan seluruh lebar Jl. dr. Moewardi, Jl. M.T. Haryono, dan Jl. Adisucipto di sekitar perlintasan sebidang Manahan untuk pelaksanaan proyek pembangunan flyover.

“Skema rekayasa lalu lintas yang kedua nanti secara garis besar hampir sama dengan simulasi yang lalu. Skema simulasi kali ini bisa dikatakan hasil evaluasi yang pertama. Perlintasan sebidang Manahan yang pasti akan ditutup. Tapi untuk di sekitar perlintasan sebidang, masih diberi akses untuk kendaraan lewat. Jadi seperti yang awal,” jelas Hari.

Advertisement

Hari membeberkan beberapa rencana teknis pengalihan arus saat diberlakukan rekayasa lalu lintas pembangunan flyover, yakni kendaraan di Jl. M.T. Haryono maupun Jl. Adisucipto (utara) yang akan ke Jl. dr. Moewardi (selatan) bakal dilewatkan masuk Jl. Samratulangi karena tidak bisa lewat perlintasan sebidang Manahan.

Sedangkan kendaraan dari Jl. dr. Moewardi yang akan ke Jl. M.T. Haryono akan diarahkan memutar lewat perlintasan sebidang Pasar Nongko. Begitu juga kendaraan di Jl. Kalitan bakal dilarang belok kanaan menuju perlintasan sebidang Manahan karena berpotensi membuat macet. Kendaraan tersebut bakal diarahkan masuk Jl. Slamet Riyadi yang diterapkan dua arah atau Jl. dr. Radjiman.

“Macet itu pasti. Wong tidak ada pembangunan flyover saja beberapa ruas jalan di Solo macet. Yang jelas, kemacetan paling krusial itu kami prediksi akan terjadi di tiga lokasi, yakni di Taman Kota Kerten, Pasar Nongko, dan Jl. A. Yani depan Terminal sampai simpang Gilingan. Akan terjadi lonjakan jumlah kendaraan di sana. Tapi tenang saja, petugas Dishub akan diterjunkan untuk mengurai kemacetan lalu lintas,” jelas Hari.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif