Soloraya
Kamis, 22 Februari 2018 - 16:35 WIB

BANJIR SRAGEN : Jalan Desa Dawungan Nyaris Putus, Talut Jembatan Ambrol

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan penghubung Desa Dawungan dan Sepat, Masaran, Sragen, nyaris putus, Kamis (22/2/2018). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Banjir di Sragen mengakibatkan jalan Desa Dawungan, Masaran, nyaris putus dan talut jembatan ambrol.

Solopos.com, SRAGEN — Jalan desa penghubung dua lingkungan rukun tetangga di wilayah Dukuh/Desa Dawungan, Kecamatan Masaran, Sragen, nyaris putus lantaran tergerus arus anak Sungai Grompol saat banjir melanda daerah setempat, Rabu (21/2/2018) malam.

Advertisement

Jalan tembus yang terhubung ke wilayah Desa Sepat, Masaran, itu berlubang dengan dimater sampai 5 meter. Lubang menganga itu itu hanya menyisakan lebar jalan sekitar 50 cm. Lubang itu persis berada di sebelah timur jembatan tua buatan 1980-an.

Warga setempat berinisiatif menutup jalan itu untuk sementara. Sekitar 50 meter dari jalan yang nyaris putus itu, talut jembatan sepanjang 10 meter yang menghubungkan Desa Dawungan dan Sepat juga ambrol diterjang banjir. Beruntung banjir tak sampai menggerus rumah warga meskipun ada beberapa rumah yang tergenang air selama tiga jam.

Advertisement

Warga setempat berinisiatif menutup jalan itu untuk sementara. Sekitar 50 meter dari jalan yang nyaris putus itu, talut jembatan sepanjang 10 meter yang menghubungkan Desa Dawungan dan Sepat juga ambrol diterjang banjir. Beruntung banjir tak sampai menggerus rumah warga meskipun ada beberapa rumah yang tergenang air selama tiga jam.

Baca:

Sugino, 55, seorang warga Dukuh/Desa Dawungan RT 005, Masaran, Sragen, saat ditemui Solopos.com, Kamis (22/2/2018) siang, menyampaikan hujan deras mengguyur wilayah Dawungan sejak habis Isya hingga tengah malam. Hujan deras ditambah volume air dari hulu membuat wilayah di bantaran anak Sungai Grompol juga ikut kebanjiran.

Advertisement

“Beberapa warga sempat menginap ke tetangga karena ketinggian air di dalam rumah akan yang mencapai perut orang dewasa. Mereka baru tadi pagi pulang untuk bersih-bersih. Yang lama itu bersih-bersih lumpur,” katanya.

Selain menggenangi rumah warga, banjir itu juga menggerus talut jembatan sisi selatan dan berakibat pada tergerusnya jalan desa di sebelah timur rumah Sugino. Dia mengatakan gerusan air yang membuat jalan nyaris putus itu karena derasnya air dan kondisi bangunan talut jembatan yang rapuh.

“Selama 30 tahun di sini ya baru kali banjirnya sangat besar. Jembatan ini rapuh karena buatan 1980-an dan tidak menggunakan rangka besi,” tuturnya.

Advertisement

Surati, 45, warga setempat, menambahkan suara airnya itu bergemuruh, apalagi saat menggerus tanah di jalan ini. Dia khawatir dengan intensitas hujan yang tinggi bisa mengancam jalan menjadi putus benar.

“Kami hanya waswas kalau hujan lagi. Kami berharap segera ada penanganan untuk jalan ini,” katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Dwi Sigit Kartanto, mengaku sudah menyurvei jalan yang berlubang dan talut jembatan yang ambrol itu. Sudah ada kesepakatan untuk jalan dan jembatan itu segera ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Pemerintah Desa Dawungan dan warga setempat.

Advertisement

“Kami akan membantu semen, batu, pasir. Untuk kekurangannya diusahakan dari Pemerintah Desa Dawungan dan warga nanti bekerja bakti bersama,” ujarnya kemudian menambahkan penyebab banjir itu karena ada barongan yang menutup jalan air di bawah jembatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif