Fitri Rejeki penderita lumpuh asal Sukoharjo tetap rajin mengaji.
Solopos.com, SUKOHARJO — Fitri Rejeki, 18, duduk selonjor di tikar. Kedua paha kakinya terlihat membengkak. Fitri memakai kaus warna biru muda dan celana pendek warna hitam. Sorot matanya terlihat kosong. Dia hanya sendirian di salah satu ruangan di rumahnya ditemani suara lirih televisi.
Warga RT 001/RW 004, Kampung Ngluwang, Kelurahan Kriwen, Kecamatan Sukoharjo ini menderita lumpuh sejak duduk di bangku kelas V SD. Kala itu, Fitri bercanda dengan teman-teman sekelasnya. Fitri dipukul tanpa sengaja oleh temannya di kepala bagian belakang. Dia lantas tak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit.
Setelah kejadian itu, Fitri kerap mengeluh rasa sakit di kedua kakinya yang tak bisa digerakkan. Rasa sakit itu sering muncul saat ia berolahraga di sekolah atau terlalu lelah.
“Anak saya sempat melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Saat itu, Fitri sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Lailatul Qadar. Puncaknya, Fitri menderita lumpuh total saat duduk di bangku kelas II,” kata orangtua Fitri, Sukarno, saat berbincang dengan