Jatim
Senin, 19 Februari 2018 - 00:05 WIB

BENCANA MADIUN : Anggaran Kebencanaan Jarang Terpakai, Hanya Terserap 4% Setahun

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Nurul Hidayat)

Anggaran kebencanaan di Kota Madiun banyak nganggurnya karena jarang terjadi bencana alam.

Madiunpos.com, MADIUN — Anggaran kebencanaan yang disiapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun jarang terpakai. Dalam setahun paling banyak hanya terserap 4%. Hal itu karena Kota Madiun jarang terjadi bencana alam.

Advertisement

Berdasarkan laporan kebencanaan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Madiun, anggaran kebencanaan tahun lalu hanya terserap sekitar 4% atau Rp10 juta dari total anggaran senilai Rp250 juta.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Agus Hariono, mengatakan tahun lalu jumlah bencana alam di Kota Madiun bisa dihitung pakai jari. Itu pun skalanya tergolong kecil dengan kerugian materil yang amat kecil. Saat musim penghujan, air hanya menggenang di beberapa lokasi.

Agus menyampaikan anggaran kebencanaan pada 2017 dialokasikan Rp250 juta. Dari anggaran tersebut hanya terserap sekitar Rp10 juta sedangkan sisanya kembali ke kas daerah.

Advertisement

Anggaran kebencanaan 2018 juga sama yakni Rp250 juta. “Penggunaan anggaran Rp10 juta itu untuk membantu korban kebakaran. Kami tetap harapannya enggak ada bencana,” kata dia, Kamis (15/2/2018).

Agus menyampaikan dana kebencanaan itu digunakan saat terjadi bencana alam di wilayah Kota Madiun. Setiap ada kejadian, dana tersebut bisa dicairkan dan diberikan kepada korban.

Menurut dia, Kota Madiun termasuk daerah yang aman dan tidak mengalami banyak bencana alam. Meski demikian Pemkot akan terus waspada untuk siap saat terjadi bencana alam.

Advertisement

Dia memetakan bencana alam yang kerap terjadi yakni genangan air di empat kelurahan yakni Rejomulyo, Pilangbango, Tawangrejo, dan Kelun. Selain genangan air, bencana alam yang berpotensi terjadi yaitu angin kencang.

Lebih lanjut, untuk persediaan logistik kebencanaan hingga kini masih aman tersedia. BPBD juga baru saja membeli perahu karet sehingga saat ini ada tiga unit perahu karet untuk kegiatan evakuasi saat terjadi bencana banjir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif