Soloraya
Minggu, 18 Februari 2018 - 18:35 WIB

PILKADA KARANGANYAR 2018 : Kampanye Damai, Rohadi Kembali Ungkit "Perceraian" dengan Juliyatmono

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati Karanganyar saat kampanye dan deklarasi damai, Minggu (18/2/2018). (Istimewa)

Dua pasangan calon bupati-wakil bupati Karanganyar mengikuti kampanye damai jelang Pilkada 2018.

Solopos.com, KARANGANYAR — Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar mengikuti kampanye damai jelang Pilkada 2018 yang diselenggarakan KPU Kabupaten Karanganyar, Minggu (18/2/2018).

Advertisement

Dua pasangan calon, Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih dan Juliyatmono-Rober Christanto, mengenakan baju warna putih. Mereka datang ditemani istri, kerabat, dan simpatisan dari partai pendukung masing-masing pasangan calon. Kampanye damai dilaksanakan di Alun-Alun Karanganyar selanjutnya jalan kaki ke Taman Pancasila.

Dua pasangan calon melakukan orasi dan deklarasi kampanye damai di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar. Mereka berorasi di hadapan warga Karanganyar, simpatisan partai, dan tim sukses masing-masing. Orasi dilaksanakan sesuai nomor pasangan calon.

Advertisement

Dua pasangan calon melakukan orasi dan deklarasi kampanye damai di Alun-Alun Kabupaten Karanganyar. Mereka berorasi di hadapan warga Karanganyar, simpatisan partai, dan tim sukses masing-masing. Orasi dilaksanakan sesuai nomor pasangan calon.

Rohadi Widodo-Ida Rento Wahyuningsih mendapat giliran kali pertama disusul Juliyatmono-Rober Christanto. Rohadi kembali mengungkit perpisahannya dengan pasangannya saat pilkada lima tahun lalu, Juliyatmono. Rohadi juga menyampaikan Juliyatmono masih menjadi “guru” hingga saat ini.

Baca:

Advertisement

Rohadi menyinggung sejumlah program kerja yang akan diusung pada Pilkada 2018. Beberapa di antaranya melanjutkan pembangunan infrastruktur yang berkualitas, kesejahteraan petani, lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Terakhir Rohadi menyinggung tentang kebudayaan tradisional, olahraga, dan perempuan.

Pasangan Juliyatmono-Rober Christanto mendapat kesempatan kedua berorasi. Juliyatmono seolah “menjawab” orasi Rohadi sebelumnya. Apabila Rohadi mengungkit tentang perpisahan maka Juliyatmono sebaliknya. Dia menyampaikan hubungan keduanya baik-baik saja.

“Kami [Juliyatmono-Rohadi Widodo] dapat kepercayaan lima tahun sampai 15 Desember 2018. Tidak ada masalah apa pun, sangat baik. Tapi masing-masing punya pimpinan partai politik. Sebagai kader harus setia dan taat pada ‘orang tua’ [partai politik]. Mas Rohadi baik,” ujar Juliyatmono.

Advertisement

Juliyatmono juga menyinggung sejumlah program kerja yang ingin diusung pada Pilkada 2018. Juliyatmono menyampaikan akan melanjutkan program yang sudah berjalan lima tahun sebelumnya.

Beberapa di antaranya pembangunan infrastruktur terus berlanjut dan dirasakan masyarakat, pemberdayaan ekonomi kerakyatan terus ditumbuhkan, pendidikan gratis, desa jadi pusat pertumbuhan, peningkatan kualitas iman, sosial budaya, pembedayaan perempuan, pemuda, dan olahraga.

Pada kesempatan itu, sejumlah pejabat hadir seperti Pjs. Bupati Karanganyar Prijo Anggoro Budi Rahardjo, Kapolres Karanganayar AKBP Henik Maryanto, Dandim 0727/Karanganyar Letkol (Inf) Muhammad Ibrahim Mukhtar Maksum, dan lain-lain. Pjs. Bupati Karanganyar, Prijo Anggoro Budi Rahardjo, berharap seluruh warga Karanganyar bersama-sama menjunjung situasi damai dan kondusif.

Advertisement

Hal senada disampaikan Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto. Dia mengingatkan deklarasi damai yang dilaksanakan di Mapolres beberapa waktu lalu. Dia mengingatkan pesta demokrasi bertujuan membangun Karanganyar semakin baik dan maju.

“Deklarasi damai yang kemarin harus sampai akar rumput. Sanggup dan mampu menjaga Pilkada Kabupaten Karanganyar bisa berjalan dan menyukseskan pilkada mulai dari awal sampai pelantikan aman dan lancar,” ujar Kapolres.

Ketua KPU Karanganyar, Sri Handoko Budi Nugroho, menjelaskan kampanye damai dilaksanakan sesuai Peraturan KPU tentang tata cara pelaksanaan kampanye. Dua pasangan calon bupati dan wakil bupati juga diminta membaca deklarasi dan menandatangani deklarasi kampanye damai.

KPU membatasi jumlah peserta. Masing-masing pasangan calon mengerahkan massa pendukung maksimal 250 orang. “Kalau kreasi, kami persilakan mengeluarkan kreasi masing-masing. Perbedaan menyebabkan jadi kuat, mari bersama jaga persatuan dan kesatuan, kerukunan dan ketenteraman.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif