Soloraya
Sabtu, 17 Februari 2018 - 21:35 WIB

LALU LINTAS SOLO : Jl. Jensud Ditutup 6 Jam pada Minggu Pagi untuk Karnaval Boyong Kedhaton

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jalan Jenderal Sudirman, Solo. (Dok/JIBI/Solopos)

Jl. Jensud akan ditutup selama enam jam pada Minggu pagi untuk penyelenggaraan Karnaval Boyong Kedhaton.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo bakal menutup Jl. Jenderal Sudirman (Jensud) selama enam jam untuk mendukung penyelenggaraan acara Karnaval Boyong Kedhaton pada Minggu (18/2/2018) pukul 05.00 WIB-11.00 WIB.

Advertisement

Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) Dishub Solo, Ari Wibowo, mengatakan dalam penyelenggaraan Karnaval Bhoyong Kedhaton, Pemkot bakal menyediakan panggung di Jl. Jensud. Panggung di ruas Kantor Pos-Kantor Bank Indonesia (BI) Solo tersebut untuk tempat pertunjukan opera kolosal dengan menampilkan lakon Adeging Kutha Sala.

Oleh karena itu, Dishub memilih menutup akses Jl. Slamet Riyadi agar acara bisa berlangsung lancar dan pengendara tidak terjebak macet. “Kami mesti menutup Jl. Jenderal Sudirman karena panitia karnaval berencana memasang panggung di depan Kantor Pos hingga depan Kantor BI. Selain untuk pertunjukan opera kolosal, panggung akan dipakai juga untuk perform peserta karnaval,” kata Ari saat ditemui Solopos.com di Benteng Vastenburg, Sabtu (17/2/2018).

Ari meminta pengertian dari para pengguna kendaraan atas kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut. Dia mengimbau kendaraan dari Jl. Urip Sumoharjo (Pasar Gede) maupun Jl. Arifin yang ingin ke Jl. Pakubowo (selatan) bisa melewati Jl. Kapten Mulyadi saat Jl. Jend. Sudirman tengah ditutup.

Advertisement

Sedangkan kendaraan dari utara yang ingin masuk Jl. Ronggowarsito (barat), dianjurkan melewati Pasar Legi. Sementara kendaraan di Jl. Slamet Riyadi (selatan) yang ingin ke utara diarahkan lewat Jl. Kapten Mulyadi.

“Yang jelas, kami tidak akan mengganggu jam kegiatan CFD di Jl. Slamet Riyadi. Jl. Slamet Riyadi akan kami tutup seperti biasanya, yakni hingga kegiatan CFD selesai pada pukul 09.00 WIB. Hanya Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. Bhayangkara yang esok [Minggu] akan kami tutup untuk menyukseskan acara karnaval,” jelas Ari.

Ari mengklaim Dishub telah mengeluarkan dan menyebarkan Surat Edaran (SE) berisi kebijakan peniadaan kegiatan statis di area CFD saat digelar Karnaval Boyong Kedhaton. SE dibagikan Dishub kepada kelompok masyarakat yang kerap mengadakan kegiatan statis di CFD.

Advertisement

Dia menerangkan peniadaan kegiatan statis hanya berlaku di Jl. Slamet Riyadi ruas simpang Stadion Sriwedari-Bundaran Gladak. Oleh karena itu, Dishub mengimbau dan mempersilakan masyarakat mengoptimalkan tempat di Jl. Slamet Riyadi ruas simpang Purwosari-perempatan Gendengan jika ingin mengadakan kegiatan.

Diwawancarai terpisah, Kabid Kesenian Sejarah dan Sastra Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo, Maretha Dinar, menjelaskan Karnaval Boyong Kedhaton digelar dengan konsep selayaknya perpindahan Kerajaan Mataram dari Kartasura ke Solo. Kirab akan diikuti lebih dari 500 peserta baik dari dalam maupun luar Kota Solo.

Panitia juga menyiapkan pertunjukan opera kolosal dengan menampilkan lakon Adeging Kutha Sala ”Dalam opera kolosal ini, kami menghadirkan 200 seniman. Gagasan dasarnya akan menitikberatkan pada sejarah perpindahan Keraton Kartasura ke Solo pada masa Paku Buwono II,” tutur Dinar.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif