Teknologi
Jumat, 16 Februari 2018 - 11:45 WIB

Proyek “Gila” Elon Musk Disetujui, Satelit Internet Bakal Segera Mengorbit

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CEO SpaceX, Elon Musk, memeriksa Hyperloop Pod II 27 Agustus 2017. (JIBI/ReutersMike Blake)

SpaceX sendiri berencana meluncurkan lebih dari 4.420 satelit kecil ke orbit rendah di sekitar Bumi.

Solopos.com, NEW YORK – Ide gila CEO SpaceX, Elon Musk, menghadirkan satelit Internet memperoleh persetujuan otoritas terkait. Satelit tersebut akan menyebarkan jaringan internet ke seluruh Amerika Serikat (AS).

Advertisement

Kini proyek tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Federal Communications Commission (FCC). Chairman FCC , Ajit Pai mengatakan pihaknya telah menyebarkan proposal ke komisaris yang merekomendasikan persetujuan izin SpaceX untuk layanan internet yang disebarkan melalui satelit.

SpaceX sendiri berencana meluncurkan lebih dari 4.420 satelit kecil ke orbit rendah di sekitar Bumi. Peluncurannya disebut SpaceX akan dimulai tahun depan, dengan peluncuran penuh pada 2024.

Dijelaskan perusahaan, posisi orbit rendah tersebut akan mampu memberikan kecepatan broadband yang sama dengan saat ini. Proyek ini juga rupanya disambut baik oleh FCC.

Advertisement

Dilansir USA Today, Jumat (15/2/2018), Pai menyebut solusi seperti SpaceX mampu menjembatani kesenjangan digital di AS.

“Teknologi satelit dapat membantu menjangkau orang Amerika yang tinggal di wilayah pedesaan atau tempat yang sulit dijangkau, dimana kabel fiber optic dan cell tower tidak terjangkau. Dan ini dapat menawarkan lebih banyak persaingan dimana akses internet terestrial telah tersedia,” kata Pai dalam sebuah pernyataan.

Membangun infrastruktur jaringan di beberapa wilayah pedesaan memang kerap menemukan kendala. Secara keseluruhan 73% orang Amerika mengatakan bahwa mereka memiliki koneksi broadband di rumah.

Advertisement

Namun jumlah tersebut hanya mewakili dua pertiga (63%) penduduk pedesaan di Amerika saja, sebagaimana hasil survei Pew Research Center pada Mei 2017.

Menurut The Wall Street Journal, SpaceX berharap mampu memiliki lebih dari 40 juta pelanggan layanan broadband satelitnya dan menghasilkan pendapatan USD30 miliar pada 2025. Pendapatan ini dimaksudkan untuk membantu mendanai visi Elon Musk untuk melangsungkan misi menjajah Mars.

“Saya telah meminta rekan-rekan saya untuk bergabung dengan saya dalam mendukung aplikasi (proyek) ini dan bergerak untuk melepaskan kekuatan konstelasi satelit untuk menyediakan internet berkecepatan tinggi ke orang Amerika pedesaan,” ujar Pai.

“Jika diadopsi, ini akan menjadi persetujuan pertama yang diberikan kepada orang Amerika. perusahaan berbasis untuk menyediakan layanan broadband menggunakan generasi baru teknologi satelit orbit rendah Bumi,” imbuh Pai memungkas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif