Soloraya
Jumat, 16 Februari 2018 - 12:30 WIB

BURSA KERJA: Boyolali Buka Lowongan 28 Enumerator Riskesdas

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Form di laman situs resmi Kabupaten Boyolali. (Istimewa/Boyolali.go.id)

Syarat umumnya antara lain berusia maksimal 40 tahun pada 1 April 2018.

Solopos.com, BOYOLALI – Masyarakat Boyolali yang berlatar pendidikan bidang kesehatan berkesempatan menjadi tenaga enumerator Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Tahun ini, Boyolali membuka lowongan bagi 28 orang untuk menjadi tenaga riset  bidang kesehatan tersebut.

Advertisement

Bagi dokter, analis kesehatan, perawat, kesehatan masyarakat dan lainnya yang berminat dengan program ini masih berkesempatan mendaftar hingga 20 Februari 2018. Syarat umumnya antara lain berusia maksimal 40 tahun pada 1 April 2018 dan bukan seorang pegawai negeri sipil PNS. Penjelasan dan formulir pendaftaran bisa diakses melalui website www.boyolali.go.id dan http://dinaskesehatan.boyolalikab.go.id/arsip/2018/02/form.pdf.

Kasubbag Perencanaan Pelaporan dan Informasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Agus Priyanto, Kamis (15/2/2018) mengatakan, Riskesdas merupakan penelitian berbasis masyarakat dengan metode sampling yang diintegrasikan dengan data Survei Sosial Ekonomi Nasional [Susenas] dari Badan Pusat Statistik [BPS].

Agus yang juga Penanggungjawab Operasional (PJO) Riskesdas Boyolali ini menambahkan, riset ini bertujuan menyediakan informasi derajat kesehatan yang telah dicapai selama kurun waktu lima tahun terakhir dan informasi besaran masalah faktor risiko terkait derajat kesehatan. “Hasil riset akan dijadikan bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pembangunan kesehatan di Indonesia,” ujarnya sebagaimana disampaikan dalam rilis Pemkab, Kamis.

Advertisement

Program yang pernah dilakukan 2013 ini diselenggarakan Kementerian Kesehatan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes). Tujuannya untuk mendapatkan gambaran dasar tentang kesehatan masyarakat yang mencakup biomedis dan informasi kesehatan penting lainnya.

“Pelaksanaan Riskesdas 2018 ini membutuhkan tenaga enumerator di setiap wilayah. Jawa Tengah merekrut 912 orang enumerator dan dari Boyolali dijatah 28 orang. Namun jika tidak memenuhi kuota tersebut akan disubsidi peserta dari daerah lain yang ditentukan panitia Provinsi,” imbuhnya.

Tim Riskesdas direncanakan akan bekerja selama sebulan di lokasi yang disesuaikan data Susenas dengan informasi yang digali meliputi indikator morbiditas, disabilitas, dan status gizi. Dengan mengintegrasi dengan Susenas diharapkan tidak terjadi lagi overlapping pertanyaan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif