Soloraya
Rabu, 14 Februari 2018 - 10:15 WIB

Bupati Sragen Janjikan Rp750 Juta untuk Tata PKL di Stadion Taruna

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pedagang di Alun-alun Sragen menggelar unjuk rasa di depan Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Senin (12/2/2018). (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Bupati Sragen janjikan Rp750 juta untuk tata PKL di Stadion Taruna.

Solopos.com, SRAGEN—Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, menjanjikan anggaran Rp750 juta untuk penataan pedagang kaki lima (PKL) di Stadion Taruna.

Advertisement

Para PKL itu sebelumnya berjualan di Alun-alun Sragen. Sementara itu, Bupati meminta maaf kepada para PKL Alun-alun Sragen lantaran tidak menemui mereka saat unjuk rasa di depan Kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Sragen pada Senin (12/2/2018) lalu.

“Saya minta didukung, dan saya minta maaf kemarin tidak menemui. Bukan karena saya tak ingin rakyat Sragen menyampaikan aspirasi. Datanglah dengan baik-baik, akan saya terima baik-baik,” ujar Yuni, panggilan akrabnya, saat diwawancara wartawan, Selasa (13/2/2018).

Advertisement

“Saya minta didukung, dan saya minta maaf kemarin tidak menemui. Bukan karena saya tak ingin rakyat Sragen menyampaikan aspirasi. Datanglah dengan baik-baik, akan saya terima baik-baik,” ujar Yuni, panggilan akrabnya, saat diwawancara wartawan, Selasa (13/2/2018).

Alun-alun Sragen merupakan salah satu ikon Kabupaten Sragen. Sebagai identitas daerah, Pemkab ingin alun-alun mempunyai daya tarik lebih sehingga bisa dibanggakan dari daerah lain. Dengan pertimbangan itu Pemkab merevitalisasi alun-alun. (baca: PENERTIBAN PKL SRAGEN : 12 PKL di Hutan Kota Kiai Balak Plumbungan Digusur)

Sesuai rencana, alun-alun akan dijadikan open space yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti bangku-bangku dan taman. Proyek yang dilakukan 2017 akan dilanjutkan pada tahun ini. Sembari menunggu proyek lanjutan, alun-alun bisa digunakan.

Advertisement

Pemkab tak semata menggusur pedagang yang selama ini berjualan di alun-alun. Tahun ini telah disiapkan anggaran Rp750 juta untuk memfasilitasi mereka di sekitar Stadion Taruna. Ditargetkan tempat itu pada akhir April bisa dimanfaatkan. Selain menyediakan fasilitas berjualan, Pemkab akan membuat acara kirab boyongan ke lokasi baru itu.

“Kami siapkan tempat baru di utara dan selatan Stadion untuk pedagang mainan, makanan kecil, dan asesori. Sudah ada data, 120-an pedagang,” tutur dia.

Yuni sudah berdialog dengan perwakilan pedagang ihwal rencana relokasi ke Stadion Taruna. Dari dialog itu perwakilan pedagang setuju dengan konsep Pemkab. Ihwal unjuk rasa Senin, menurut dia, dilakukan pedagang yang merasak tak terwakili.

Advertisement

“Untuk kelompok yang merasa tak terwakili kan sebenarnya bisa datang baik-baik. Siapa tamu datang yang tidak saya temui? Saya tak bisa berikan solusi kalau datang dengan cara tak baik,” kata dia.

Yuni sudah memberikan kesempatan kepada para pedagang agar menemuinya pada Selasa pukul 08.00 WIB. Namun, hingga pukul 09.00 WIB tak ada perwakilan yang datang. Padahal saat itu dia harus menghadiri udangan Rapat Paripuna DPRD.

“Marilah kita dukung apa yang menjadi program pemerintah. Wajah Sragen ini tidak banyak. Nanti dengan adanya jalan tol kita tak akan dilirik orang untuk masuk ke kota. Diharapkan orang turun di exit tol Pungkruk kemudian mampir menikmati alun-alun lalu masuk tol lagi,” kata dia.

Advertisement

Diberitakan Solopos sebelumnya, sekitar 100-an PKL di Alun-alun Sragen berunjuk rasa, Senin (12/2/2018) pagi hingga siang. Mereka berjam-jam berorasi di depan pintu gerbang Kompleks Setda Sragen. Keinginan mereka untuk bertemu Bupati tidak terpenuhi pada hari itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif