Jateng
Rabu, 14 Februari 2018 - 20:50 WIB

BENCANA JATENG : Pemerintah Didesak Renovasi Sekolah Langganan Banjir di Kudus

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa-siswi SDN 4 Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jateng menerima bantuan peralatan sekolah dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kudus yang melakukan bakti sosial dalam rangka Hari Pers Nasional, Senin (12/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Bencana banjir Kudus, Jateng membuat sejumlah sekolah menjadi langganan tergenang air dan membuat wartawan pun prihatin.

Semarangpos.com, KUDUS — Dunia Pendidikan Kudus yang kini diwarnai sekolah-sekolah langganan banjir membuat para wartawan prihatin. Pemkab Kudus didesak merenovasi bangunan sekolah yang menjadi langganan bencana banjir tersebut sehingga proses belajar mengajar para siswa setempat tidak terganggu.

Advertisement

“Kami memang berharap, tiga ruang kelas di SDN 4 Golantepus direnovasi agar saat banjir tetap bisa digunakan untuk belajar mengajar,” kata Kepala SD 4 Golantepus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Djoko Mulyono, saat menerima pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kudus yang melakukan bakti sosial dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN), Senin (12/2/2018).

Dari enam ruang kelas, papar dia, memang masih ada tiga ruang kelas yang bangunannya belum direnovasi sehingga ketika banjir selalu tergenang. Karena bangunannya merupakan bangunan lama, kata dia, ketinggian genangannya cukup tinggi, mengingat posisi lantai bangunan lebih rendah dibandingkan dengan jalan desanya.

Advertisement

Dari enam ruang kelas, papar dia, memang masih ada tiga ruang kelas yang bangunannya belum direnovasi sehingga ketika banjir selalu tergenang. Karena bangunannya merupakan bangunan lama, kata dia, ketinggian genangannya cukup tinggi, mengingat posisi lantai bangunan lebih rendah dibandingkan dengan jalan desanya.

Sementara tiga ruang kelas lainnya, lanjut dia, sudah direnovasi dan lantainya juga lebih tinggi, dibandingkan sebelumnya. “Kalaupun terjadi banjir, masih bisa digunakan untuk belajar mengajar siswa,” ujarnya.

Karena tiga ruang kelas belum direnovasi, kata dia, untuk siswa kelas I, II dan III terpaksa diliburkan, sedangkan kelas IV, V dan VI tetap masuk, karena bisa menggunakan ruang kelas yang sudah direnovasi, sedangkan ruang kelas yang belum direnovasi tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar karena ketinggian genangan bisa mencapai 1 meteran.

Advertisement

Anggaran yang bisa digunakan, kata dia, bisa dari APBD Kudus atau dari pemerintah pusat. Hanya saja, lanjut dia, dana yang tersedia biasanya memang terbatas, sehingga sekolah yang akan mendapatkan bantuan tentunya ditentukan berdasarkan skala prioritas.

Beberapa sekolah yang termasuk rawan genangan banjir, di antaranya SDN 3 Jati Wetan dan SDN 2 Tanjungkarang di Kecamatan Jati, SDN 1 dan SDN 2 Setrokalangan di Kecamatan Kaliwungu, SDN 4 Temulus, SDN 4 Payaman, SDN 3 Mejobo, dan SDN 4 Golantepus di Kecamatan Mejobo, serta SDN 2 dan SDN 4 Karangrowo di Kecamatan Undaan.

Dalam rangka memeringati Hari Pers Nasional (HPN) 2018, PWI Kabupaten Kudus menyalurkan bantuan peralatan sekolah kepada 67 siswa SDN 4 Golantepus. Ketua PWI Kabupaten Kudus Saiful Annas mengungkapkan, bantuan tersebut disalurkan setelah sejumlah wartawan meliput kondisi banjir di sekolah itu.

Advertisement

Selanjutnya, kata dia, muncul kesepakatan untuk mengumpulkan donasi berupa peralatan sekolah untuk para siswa. “Dengan bantuan yang kami himpun dari para donatur dan rekan-rekan PWI ini, kami berharap para siswa semakin termotivasi untuk belajar lebih giat,” ujarnya.

Bantuan yang diserahkan, berupa tas sekolah, buku tulis, buku gambar, krayon, pensil dan pulpen. “Kami mendorong Pemkab Kudus melalui Disdikpora untuk memprioritaskan perbaikan sekolah yang berada di daerah rawan banjir,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif