News
Selasa, 13 Februari 2018 - 18:15 WIB

SOLO GREAT SALE 2018: Pastikan Data dan Poin Konsumen Tercatat, Petugas Lembur Hingga Catat Manual

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Volunteer Solo Great Sale (SGS) 2018 menginput data di Sekretariat SGS 2018 di Kantor Kadin Solo, Senin (12/2/2018). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/SOLOPOS)

Puluhan volunteer memastikan input data dan poin konsumen.

Solopos.com, SOLO—Bulan promo belanja, Solo Great Sale (SGS) 2018, telah berjalan hampir dua pekan. Transaksi selama waktu tersebut mencapai lebih dari Rp100 miliar, sedangkan peserta melonjak menjadi 5.600 tenant. Makin banyaknya tenant, tentu menyenangkan konsumen karena kesempatan untuk mendapat poin makin besar.

Advertisement

Di balik event yang menyedot perhatian pencinta belanja ini, ada puluhan kawula muda yang berperan besar mendukung suksesnya SGS. Mereka adalah para sukarelawan atau volunteer yang melayani input data dan memastikan data konsumen berikut poin mereka tercatat dengan baik. (baca: SOLO GREAT SALE 2018: Peserta Tembus 5.600 Tenant, Transaksi Capai Rp100 M)

Putri Suciani, 21, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, salah satunya. Setiap hari Putri harus berjibaku dengan data dan angka yang harus dimasukkan di halaman berformat Microsoft Excel di laptopnya. Saat disambangi Solopos.com, Senin (12/1/2018), dia sibuk mengutak-atik sheet di layar laptopnya. Beberapa kali dia dibuat pusing dengan kolom yang menampilkan tanda pagar (#) berderet-deret yang menandakan data tak terbaca.

Advertisement

Putri Suciani, 21, mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, salah satunya. Setiap hari Putri harus berjibaku dengan data dan angka yang harus dimasukkan di halaman berformat Microsoft Excel di laptopnya. Saat disambangi Solopos.com, Senin (12/1/2018), dia sibuk mengutak-atik sheet di layar laptopnya. Beberapa kali dia dibuat pusing dengan kolom yang menampilkan tanda pagar (#) berderet-deret yang menandakan data tak terbaca.

“Ini data transaksi dan penumpang PT KAI [Kereta Api Indonesia], jurusan Solo. Mulai dari data nama penumpang, alamatnya, sampai harga tiket yang dibayar, kemudian poinnya,” kata Putri di sela-sela kesibukannya di Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo.

Data tersebut adalah data selama Februari atau selama SGS. PT KAI yang menjadi merchant SGS 2018 tidak memiliki tenaga yang siap “repot” menginput data untuk event SGS.

Advertisement

Putri adalah salah satu para volunteer yang dikerahkan Kadin Solo untuk membantu merchant, peserta, maupun konsumen yang ingin menukarkan poin.

“Ada merchant yang ke sini, minta diajarin memasukan data, ya kami ajari. Ada juga konsumen yang datang langsung ke sini, menukarkan poin dan sebagainya,” ujarnya.

Fifit Widyadarma, siswa magang asal SMKN 1 Kristen Solo, juga sibuk dengan data-data transaksi baik dari merchant SGS 2018 maupun dari konsumen. Anggota Tim IT SGS 2018, Wida Prihayanti, menyampaikan ribuan data diinput tim dan volunteer setiap hari. Pekan lalu, ada peningkatan jumlah merchant yang signifikan. Peserta SGS 2018 memang melebihi target yang hanya 5.000 merchant.

Advertisement

“Pekan kemarin itu tambahan dari pasar tradisional banyak sekali. Saya sampai lembur hampir tengah malam, input data-data merchant baru,” tutur Wida.

Selain di Sekretariat SGS di Kantor Kadin Solo, volunteer juga disebar di beberapa merchant seperti Superindo Adi Sucipto dan Superindo Ronggowarsito. Di Benteng Vastenburg yang menjadi venue Solo Imlek Festival juga ada satu volunteer.

Ketua II SGS 2018, David R. Wijaya, mengatakan volunteer dikerahkan agar input data SGS 2018 tidak keteteran.

Advertisement

“Seperti contoh PT KAI. Setiap dua atau tiga hari kirim data ke kami, biasanya sampai ada 1.000-an transaksi di sana, khususnya yang jurusan Solo. Jadi banyak sekali,” terang David.

Di pasar tradisional, volunteer disediakan sendiri oleh Dinas Perdagangan (Disdag). Sebanyak 44 pasar tradisional di Solo hampir semuanya ikut SGS.

“Sebelumnya kami sempat melatih 80-an volunteer yang ada di pasar-pasar. Nah yang di pasar ini kerja petugas input data luar biasa karena pola transaksi konsumen di pasar tradisional ini nilainya kecil-kecil tapi frekuensinya tinggi, konsumennya banyak sekali, di beberapa pasar memang terpantau keteteran,” kata David.

Di sisi lain, SGS 2018 sempat diwarnai permasalahan jaringan sistem penginput data di beberapa lokasi penukaran poin. Beberapa petugas pun menyiasatinya dengan pencatatan manual. Di Pasar Legi, persoalan tersebut terjadi Sabtu (10/2/2018). Sempat berfungsi normal, jaringan tersebut kembali bermasalah pada Senin.

Kepala Pasar Legi, Marsono, mengatakan pada Senin pelayanan menginput data transaksi SGS tidak berjalan lancar. Kepala Pasar Gading, Anang Banto, mengatakan meski sempat ada persoalan jaringan, proses pelayanan penukaran poin tetap berjalan.

“[Pelayanan] tetap berjalan, kami siasati dengan cara dicatat [manual] dulu baru diinput kalau sudah lancar,” kata dia.

Kepala Pasar Sangkrah, Rawan Sigit Pramono, mengatakan pada Senin, sistem penginput data transaksi SGS berjalan normal, namun sedikit terlambat.

Public Relation (PR) Solo Grand Mall (SGM), Ni Wayan Ratrina, juga menyatakan jaringan sistem untuk menginput data transaksi SGS di SGM bermasalah pada Senin. Untuk mengatasi persoalan tersebut, petugas penginput data secara manual.

Advertisement
Kata Kunci : Solo Great Sale 2018
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif