Sport
Selasa, 13 Februari 2018 - 01:25 WIB

FORMULA 1 2018 : Isu Ricciardo ke Mercedes Menguat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembalap Red Bull Daniel Ricciardo menjuarai GP Malaysia. (REUTERS/Edgar Su)

Formula 1 2018 Daniel Ricciardo diisukan bergabung dengan Mercedes.

Solopos.com, MELBOURNE — Daniel Ricciardo dispekulasikan pindah ke Mercedes tahun 2019 setelah kontraknya di Red Bull bakal habis akhir musim ini. Rumor kepindahan tersebut makin santer karena pembalap kedua Mercedes, Valtteri Bottas, hanya meneken perpanjangan kontrak untuk musim ini saja.

Advertisement

Kontrak pembalap utama Mercedes, Lewis Hamilton, sendiri bakal habis akhir musim ini. Namun juara bertahan Formula 1 tersebut diyakini tinggal menunggu waktu untuk memperpanjang kontrak. Spekulasi Ricciardo menuju Mercedes mulai mengemuka saat sang pembalap mengeluarkan sinyal ingin punya rekan setim seperti Hamilton.

“Orang-orang mungkin akan menyebut saya pembohong, tapi saya menginginkan rekan satu tim yang cepat. Saya ingin menghadapi Lewis di satu titik, tak peduli dengan situasi tim,” ujarnya dilansir Crash.net, Senin (2/12/2018).

Menurut Ricciardo, rekan setim yang cepat dapat membuatnya mengeluarkan kemampuan terbaik. Meski demikian dia menampik meremehkan kemampuan kompetisi rekannya saat ini, Max Verstappen.

Advertisement

Musim lalu Ricciardo mampu mengungguli Verstappen di klasemen akhir dengan selisih 32 poin. “Saya punya pembalap yang sangat bagus di samping saya dalam diri Max,” ucap driver 28 tahun itu.

Eks pembalap Red Bull, Mark Webber, mengkritik Ricciardo yang sudah memikirkan tim yang bakal dibela pada 2019. Webber menilai Ricciardo mestinya fokus mengalahkan Verstappen musim ini alih-alih memunculkan sejumlah spekulasi. “Saya pikir hal terbaik yang bisa dilakukannya adalah mengalahkan Max,” ujar Webber dilansir Motorsport.

Dia tak menampik Ricciardo berpeluang hijrah ke Red Bull menyusul kontrak Bottas yang berakhir tahun ini. “Ada keterkaitan yang jelas, keduanya pembalap papan atas dan kontrak mereka segera habis. Namun jika dia mengalahkan Max dan Red Bull kembali dominan, mengapa ia harus pergi?,” tukas lelaki yang pernah terjun di balap ketahanan Le Mans 24 Jam itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif