News
Minggu, 11 Februari 2018 - 23:30 WIB

PILKADA JATENG : Ribuan Santri Banyumas Diminta Menangkan Sudirman-Ida

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sudirman Said (ketiga dari kiri) bersama Ida Fauziyah (kanan). (Twitter-@sudirmansaid)

Ribuan santri di Banyumas dan Cilacap diminta ikut mengajak keluarga memenangkan Sudirman-Ida di Pilkada Jateng.

Solopos.com, BANYUMAS — Ribuan santri di Banyumas dan Cilacap siap memenangkan pasangan Sudirman Said – Ida Fauziyah dalam Pilkada Jawa Tengah (Jateng) 2018.

Advertisement

Komitmen itu disampaikan ratusan santri perempuan dan laki-laki di Ponpes Roudhotul Qur’an Desa Sirau, Kemranjen, Banyumas, serta ratusan santri perempuan dan laki-laki di Ponpes Al Ihya Ulumaddin Kesugihan, Kabupaten Cilacap.

Mereka siap mengajak keluarganya untuk sama-sama memberikan suara kepada pasangan dengan slogan Mbangun Jateng, Mukti Bareng itu. Hal itu mereka sampaikan saat bertemu bakal calon wakil gubernur Jateng Ida Fauziyah di dua ponpes tersebut, Minggu (11/2/2018).

Pengasuh Ponpes Roudhotul Qur’an Desa Sirau Kemranjen Banyumas, KH Attabik Yusuf Zuhdi, pun turut meminta para santrinya mengajak keluarga untuk memenangkan pasangan ini. “Ajak bapak ibu, pakde, bude, paklik, lan sedulur liyane milih Bu Ida dan Pak Sudirman Said,” ujarnya dalam keterangan pers.

Advertisement

Kiai Attabik dan santrinya juga mendoakan Ida datang kembali setelah Pilkada usai. “Tapi sudah bukan lagi sebagai calon. Tapi benar-benar sebagai wakil gubernur Jawa Tengah,” ujarnya disambut kata amiin dari ratusan santrinya.

Ida sendiri juga diberi kesempatan untuk berbicara banyak hal kepada para santri di dua ponpes tersebut. Selain memberikan motivasi, Ida pun menceritakan saat menjadi santri di Tambak Beras, Jombang, pimpinan KH Wahab Chasbullah, sekira 30 tahun silam.

“Saat itu, Ponpes sering kedatangan tokoh-tokoh penting. Dari situlah, santri dipompa agar kelak menjadi santri yang bisa memberi manfaat, apapun posisinya, dimanapun berada,” jelasnya.

Advertisement

Ketua Lembaga Ketahanan Keluarga (LKK) PBNU ini menegaskan, alumni pesantren juga memiliki ketangguhan untuk memimpin pemerintahan. “Termasuk santri perempuan. Baik sebagai bupati, wali kota, gubernur, atau wakil gubernur,” jelasnya.

Dia menegaskan, bersama Sudirman Said, dirinya akan menyusun APBD yang pro wong cilik, pro pesantren, dan pro perempuan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif