Soloraya
Jumat, 9 Februari 2018 - 09:00 WIB

PENCABULAN WONOGIRI : Dicabuli Kakek-Kakek, Tak Merasa Hamil, Bocah SMP di Jatipuro Sekolah Seperti Biasa

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelaku persetubuhan anak, Sg, diinterogasi polisi di Mapolsek Jatipurno, Wonogiri, Rabu (7/2/2018). (Istimewa/ Humas Polres Wonogiri)

Seorang bocah SMP menjadi korban pencabulan kakek-kakek.

Solopos.com, WONOGIRI– Siswi kelas VII SMP di Jatipurno, Wonogiri, SDR. 12, dicabuli tetangganya. Sg, 61 hingga hamil dan melahirkan bayi laki-laki, Rabu (7/2/2018) pukul 06.00 WIB. SDR selama 9 bulan tak mengetahui dirinya hamil. Dia tetap melakukan aktivitas sekolah seperti biasa.

Advertisement

Kapolsek Jatipurno, Iptu Edi Hanranto, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Robertho Pardede, ketika dihubungi Solopos.com, Kamis (8/2/2018), menceritakan, saat hendak melahirkan SDR mengeluh sakit perut sebelum berangkat ke sekolah.

Lantaran di desanya, lokasi bidan lebih dekat dibanding datang ke tempat dokter. Maka, SDR dibawa ke tempat bidan. Ternyata, SDR hamil dan usia kandungannya sudah 9 bulan. “Dia pamit sekolah tapi sakit perut, lalu dibawa ke bidan karena lebih dekat,” bebernya. (Baca: Kronologi Kakek Cabuli Bocah SMP hingga Melahirkan)

Menurut Kapolsek, selama ini, warga setempat tidak menaruh curiga terhadap kehamilan korban lantaran korban tidak pernah memakai baju ketat, melainkan pakaian tertutup dan besar dengan kerudung.

Advertisement

Selain itu, postur tubuh korban lebih besar dibanding anak seusianya. “Dia baru haid sekali. Sebelum melahirkan, usia kandungannya normal 9 bulan. Saat ini, bayinya sehat,” jelasnya.

Sg mencabuli korban sebanyak 10 kali dengan iming-iming uang Rp5.000. “Korban mengaku idak tahu kalau berbuat seperti itu bisa hamil. Apalagi sampai melahirkan, dia tidak merasa hamil,” ujar Kapolsek Jatipurno.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif