News
Jumat, 9 Februari 2018 - 23:30 WIB

Balikpapan Tumbuh Pesat Jadi Kota Multidimensi, Siap Jadi Ibu Kota RI?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandangan Balikpapan (JIBI/Bisnis/Andry T.Kurniady)

Sempat disebut siap menjadi ibu kota baru RI, Balikpapan tumbuh pesat menjadi kota multidimensi.

Solopos.com, BALIKPAPAN — Kota Balikpapan mencatat transformasi yang mengagumkan. Jika Balikpapan dulu dianggap daerah terbelakang, kini Balikpapan telah menjadi kota multidimensi.

Advertisement

Wali Kota Rizal Effendi dalam Sidang Paripurna Istimewa DPRD dalam rangka peringatan HUT ke-121 kota Balikpapan, Jumat (9/2/2018), menyebutkan sejumlah bukti. Mantan pemimpin redaksi media cetak lokal ini melaporkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Balikpapan telah mencapai 78,57%. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan IPM di Kaltim, yakni 74,59%, dan IPM nasional 70,18%.

IPM atau Human Development Index (HDI) mengukur perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia. “Dari daerah terbelakang kini mampu menjadi role model bagi kota lain,” kata Rizal.

Sejauh ini, ia mengatakan tingkat kemiskinan di Kota Minyak itu menurun 0,1 persen dari 2,91 persen pada 2015 menjadi 2,81 persen di 2016. “Persentase itu lebih rendah dari Provinsi Kaltim yang mencapai 6,11% dan nasional 10,12%,” beber Rizal.

Advertisement

Kunci keberhasilan, sambungnya, berasal dari realisasi program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan terpadu oleh Pemerintah Pusat dan Pemkot Balikpapan.

Sementara, di sektor pertumbuhan ekonomi mencatatkan hasil positif sepanjang 2017 lalu dengan penyaluran kredit perbankan yang mencapai Rp24,5 triliun atau tumbuh 6,22%. Capaian ini jauh meningkat dibandingkan 2016 yang terkonstraksi hingga minus 0,08 persen. Secara sektoral, pertumbuhan kredit tertinggi mencapai 34,5% dalam 4 tahun terakhir.

Adapun dalam momentum HUT Balikpapan, sejumlah proyek strategis diresmikan. Sebut saja, shuttle bus atau halte di gedung parkir, kantor DPMPT, penamaan RSUD Beriman dan peresmian jalan Mukmin Faisyal serta jalan Dandito. Dalam waktu dekat ini Pemkot Balikpapan juga segera melakukan groundbreaking depo kontainer di Kawasan Industri Kariangau atau KIK.

Advertisement

Lapangan penumpukan kontainer komersil ini ditujukan sebagai sarana pendukung pelayaran langsung atau direct call dari Pelabuhan Peti Kemas Kariangau. Pembangunan, melibatkan kerja sama antara Pelindo IV dengan Perusahaan Daerah Balikpapan.

Rizal memastikan sekitar 4 hektar dari 142 lahan milik Pemkot akan disiapkan. Lapangan penumpukan, kata dia, cukup mendesak dibangun. “Kita sedang mematangkan kerja sama Pelindo-Perusda. Sharing dari kita berupa tanah. Pembangunan fisik dilakukan Pelindo. Saat ini sedang disusun studi kelayakannya. Kalau bisa selesai dalam satu tahun ke depan karena mendesak,” ujarnya kepada Bisnis/JIBI.

Terpisah, GM Pelindo Persero IV cabang Balikpapan Baharuddin optimistis grandlaunching bakal dilakukan sesuai target. Pihaknya tengah merampungkan studi kelayakan pembangunan hingga 2-3 pekan ke depan. Hasil peninjauan lahan disebutkan untuk kebutuhan pembangunan 4-6 hektar butuh biaya tak kurang dari Rp500 miliar dengan estimasi 200 miliar per dua hektare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif