Jogja
Rabu, 7 Februari 2018 - 09:40 WIB

16 Negara Bahas Perjanjian Ekonomi di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (berbatik, kiri) berfoto dengan delegasi sejumlah negara, seusai memberikaan sambutan pada sidang Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), di Hotel Tentrem, Jetis, Jogja, Selasa (6/2/2018). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

RCEP didorong tingkatkan ekspor dan investasi.

Harianjogja.com, JOGJA–Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meresmikan Putaran ke-21 Sidang Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), yang melibatkan 16 negara pada Selasa (6/2/2018) di Jogja. RCEP merupakan bentuk kerja sama ekonomi dan perdagangan di kawasan ASEAN.

Advertisement

Melalui RCEP pemerintah mendorong peningkatan ekspor dan investasi. Tahun ini target ekspor Indonesia dipatok naik sebesar 11%. “Kalau ini [RCEP] bisa berjalan, ini jadi salah satu prioritas perjanjian, karena dengan demikian, maka ekspor akan meningkat, dan tentu investasi. Karena dua hal itu merupakan bagian dari perjanjian ini. Banyak sekali perjanjian yang dibahas, contoh berbagai kemudahan dalam investasi, peraturan masing-masing negara, kemudian pengurangan dan penurunan biaya, kalau tidak mau disebutkan tarif pembebasan biaya masuk di antara para anggota-anggota di RCEP,” kata Enggartiasto Lukita di Hotel Tentrem, Selasa.

Target ekspor Indonesia tahun ini, ucapnya sebesar 16,2% atau naik 11% dari ekspor tahun lalu sebesar 5,6%. Perkara ekspor beberapa waktu lalu sempat dikeluhkan Presiden Joko Widodo, karena kalah dari Thailand, Vietnam dan Malaysia.

Ia menambahkan RCEP adalah perjanjian yang menyangkut hampir setengah dari populasi dunia dan melibatkan nilai perdagangan sebesar US$23,8 triliun. Jika bisa disatukan, maka RCEP akan jadi blok ekonomi terbesar di dunia. Tahun ini perjanjian tersebut diharapkan bisa selesai. Enggartiasto optimistis dengan target perjanjian tersebut, sebab sudah banyak kemajuan dibanding 2017 lalu.

Advertisement

Hasil dari pertemuan di Jogja kata dia akan dilaporkan saat pertemuan antara menteri perdagangan di Singapura. Adapun manfaat perjanjian ini baru  bisa dinikmati pada tahun depan. “Tapi kalau kami tidak mulai, tidak akan jalan dan Indonesia sudah ketinggalan kalau tidak dimulai,” jelasnya.

RCEP melibatkan 16 negara, terdiri dari 10 anggota ASEAN dan enam negara lainnya, yakni China, India, Korea Selatan, Jepang, Selandia Baru dan Australia. Pemilihan enam negara mitra tersebut dilakukan pada lima tahun silam. Pertimbangannya adalah jumlah impor ekspor, pertumbuhan ekspor impor, total investasi dan pertumbuhan investasi.

Pada sidang ini, Indonesia didapuk menjadi ketua tim negosiasi. Negosiasi dilakukan setelah ada kesepakatan di antara negara ASEAN. “Jangan pernah berpikir [RCEP] hanya untuk kepentingan Indonesia saja. Yang pertama sudah disepakati adalah kepentingan bersama ASEAN,” tegasnya. ( I Ketut Sawitra Mustika)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif