Soloraya
Sabtu, 3 Februari 2018 - 11:15 WIB

Ditarget Jadi Kawasan Agrowisata, Univet Sukoharjo Serahkan Bibit Durian Beraneka Jenis ke Dusun Norogo Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, Ali Mursyid (kanan) menyerahkan bantuan bibit durian kepada masyarakat Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri sebagai desa binaan, Selasa (23/1/2018). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Univet Sukoharjo serahkan bantuan ratusan bibit buah ke Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Solopos.com, SUKOHARJO—Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menyerahkan bantuan sebanyak 200 bibit durian aneka jenis, buah nangka merah dan kelapa wulung. Bantuan bibit diterima oleh Kepala Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Narto, Selasa (23/1/2018).

Advertisement

Rektor Univet Bantara Sukoharjo, Ali Mursyid, mengatakan Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul, ini dibentuk menjadi desa agrowisata untuk 2019 mendatang. Dusun ini telah menjadi binaan Univet Sukoharjo sejak tiga tahun lalu. (baca: Rektor Univet Sukoharjo Lantik 8 Wakil Dekan, Ini Daftarnya)

“Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul telah menjadi binaan Univet Bantara sejak tiga tahun lalu. Diawali dengan penanaman buah tin dan pelatihan proses produksi buah tin menjadi sirup, tembakau dan sebagainya. Tahun ini [2018] ditambah lagi aneka tanaman buah seperti durian, nangka merah dan kelapa wulung untuk menambah predikat desa agrowisata bukan lagi desa wisata,” ujarnya, kepada Solopos.com, Rabu (24/1/2018).

Advertisement

“Dusun Norogo, Desa Pokoh Kidul telah menjadi binaan Univet Bantara sejak tiga tahun lalu. Diawali dengan penanaman buah tin dan pelatihan proses produksi buah tin menjadi sirup, tembakau dan sebagainya. Tahun ini [2018] ditambah lagi aneka tanaman buah seperti durian, nangka merah dan kelapa wulung untuk menambah predikat desa agrowisata bukan lagi desa wisata,” ujarnya, kepada Solopos.com, Rabu (24/1/2018).

Menurutnya, bibit durian yang diserahkan berasal dari bibit lokal Indonesia dan Malaysia. Bibit durian lokal berasal dari Manokwari, Papua, Banyuwangi, dan sebagainya. Selain bibit durian pihaknya juga memberikan bibit buah nangka merah sebanyak 15 batang dan bibit kelapa wulung sebanyak dua buah.

“Jenis bibit durian unggul lokal Indonesia di antaranya bernama Kumbokarno, Sinimang, Pelangi Manokwari, Merah Banyuwangi, Ketan dan Bawor. Sedangkan bibit durian unggul Malaysia adalah Musangking, Drori Hitien [Ochee], Mas Muar dan Angke atau Udang merah,” imbuhnya.

Advertisement

“Tanam tanaman yang menghasilkan penghasilan. Pohon jati, sengon dan sebagainya juga membuahkan penghasilan tetap umur pohon lama. Sekarang diubah menanam buah-buahan yang umur pohon berbuah lebih pendek,” ungkapnya.

Di sisi lain, program penanaman buah tin dan proses pembiatan sirup serta pembuatan pupuk organik diapresiasi oleh Dikti sehingga tahun 2018 mendapatkan program serupa lagi. Dalam hal ini Univet Bantara akan membantu pemasaran dan menyiapkan ahli IT (Informasi Teknologi) untuk pemasaran produk secara online.

Sementara itu, Kepala Dusun Norogo, Narto, mengatakan kendala yang dihadapi adalah soal pasar dan pengurusan izin perusahaan rumah tangga [IPRT].

Advertisement

“Agar sirup yang diproduksi masyarakat memiliki legalitas perlu kelengkapan izin. Kami berharap Univet Bantara bisa membantunya. Pemikiran generasi sekarang memang perlu diubah dan agar menyadari pemanfaatan lingkungannya. Tidak lagi menanam pohon jati dan sengon, tetapi menanam buah-buahan,” paparnya.

Salah satu penjual bibit, Sigit R, mengatakan pohon durian bisa ditanam di manapun selama ketinggian wilayah kurang dari 1.000 dpl.

“Kami ingin mengubah image Kota Gaplek menjadi Kota Durian. Dusun Norogo menjadi pilot project. Mari budayakan menanam durian tidak menanam suket teki. Beri pemupukan dengan baik dan lokasi tidak penuh air. Jika penuh air tanaman akan mati, demikian juga apabila diberi kotoran hewan secara langsung yang belum difermentasi,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Univet Sukoharjo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif