Jogja
Rabu, 31 Januari 2018 - 08:20 WIB

Perbaikan Talut Jokteng Wetan Dianggarkan Rp300 Juta

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana tanah longsor. (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Jogja sudah menganggarkan lebih dari Rp300 juta untuk memperbaiki kerusakan talut di Pojok Beteng (Jokteng) Wetan

 

Advertisement

 

 
Harianjogja.com, JOGJA-Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Jogja sudah menganggarkan lebih dari Rp300 juta untuk memperbaiki kerusakan talut di Pojok Beteng (Jokteng) Wetan, Kraton.

Kerusakan talut di tembok cagar budaya itu masuk dalam perioritas perbaikan tahun ini. “Itu sudah dianggarkan sekitar Rp300 juta lebih,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air, DPUPKP Kota Jogja, Aki Lukman Nur Hakim, saat dihubungi Selasa (30/1/2018).

Advertisement

Aki mengatakan ambrolnya talut sepanjang sekitar 15 meter dan tinggi enam meter itu terjadi pada akhir November lalu atau bertepatan dengan kejadian siklon tropis Cempaka. Saat itu ada banyak talut yang longsor, salah satunya adalah talut dan taman Jokteng Wetan.

Pantauan Harianjogja.com, kemarin sore, tidak hanya talut dan taman yang ambrol, namun gardu PLN di lokasi tersebut juga ikut ambrol hingga menutupi seluruh saluran air hujan.

Kondisi bekas longsoran berpotensi merembet sampai trotoar. Aki Lukman mengakuinya, bahkan menurut dia, potensi merembet sampai jalan aspal karena di bawahnya ada saluran.

Advertisement

Karena itu proses perbaikan talut tidak hanya melibatkan Sumber Daya Air, namun juga Bidang Bina Marga. “Untuk sementara supaya longsor tidak meluas, bekas longsoran kami tutupi terpal,” ujar Aki.

Kepala Bidang Bina Marga, PUPKP Kota Jogja, Umi Akhsanti mengatakan perbaikan talut pojok benteng membutuhkan anggaran yang tidak sedikit sehingga perlu lelang. Ia menargetkan proses lelang proyek tersebut bisa selesai pada pertengahan Februari mendatang, sehingga akhir bulan bisa langsung dikerjakan dengan anggaran Rp300 juta lebih.

Proses perbaikan juga melibatkan Tim Ahli Cagar Budaya mengingat kerusakan talut itu berdampingan dengan Beteng. “Sudah konsultasi katanya yang rusak tidak sampai menyentuh cagar budaya, sehingga bisa langsung diperbaiki segera,” ujar Umi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif