News
Selasa, 30 Januari 2018 - 10:10 WIB

Negara Terancam Bangkrut, Presiden Liberia George Weah Potong Gaji 25%

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - George Weah. (Istimewa/Newz Post)

George Weah sempat berjanji untuk menindak tegas segala bentuk korupsi yang sudah menjadi endemi di Liberia saat diambil sumpah jabatan pada pekan lalu.

Solopos.com, MONROVIA – Presiden Liberia, George Weah, berjanji di hadapan rakyatnya untuk memotong gajinya hingga seperempat. Mantan pesepakbola itu mengingatkan bahwa Liberia sedang menghadapi waktu yang sulit karena terancam bangkrut.

Advertisement

“Kondisi ekonomi yang diwariskan kepada pemerintahan ini meninggalkan banyak hal untuk dikerjakan dan harus segera diputuskan,” ujar George Weah, mengutip dari Reuters, Selasa (30/1/2018).

“Ekonomi kita hancur; pemerintah bangkrut. Mata uang kita sangat rendah; Inflasi meningkat pesat. Pengangguran berada pada angka yang sangat tinggi dan cadangan devisa kita berada pada titik terendah sepanjang sejarah,” imbuh pemenang penghargaa Pesepak Bola Terbaik Eropa itu.

George Weah sempat berjanji untuk menindak tegas segala bentuk korupsi yang sudah menjadi endemi di Liberia saat diambil sumpah jabatan pada pekan lalu. Namun, mantan penyerang klub Italia AC Milan itu baru menyadari betapa berat tugas yang menanti dirinya sebagai seorang Presiden Liberia.

Advertisement

“Setelah melihat betapa cepatnya penurunan situasi ekonomi kita, saya memberi tahu Anda sekalian hari ini, bahwa saya akan memangkas gaji dan tunjangan lainnya hingga 25%,” tukas George Weah. Ia menjanjikan gajinya yang dipotong itu akan digunakan untuk biaya pembangunan di Liberia.

Pengumuman pemotongan gaji itu akan semakin membuat nama George Weah populer di mata masyarakat. Sebab, para pejabat teras di Liberia diketahui memiliki gaji yang tinggi dan gaya hidup yang mewah.

George Weah terpilih sebagai Presiden Liberia pada 29 Desember 2017. Ia menggantikan peraih Nobel Perdamaian, Ellen Johson Sirleaf, yang tidak bisa maju sebagai petahana. Meski kerap dipuji, masa pemerintahan Sirleaf nyatanya tercoreng oleh maraknya kasus korupsi serta tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di mana hanya golongan tertentu saja yang bisa menikmati kekayaan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif