SOLOPOS.COM - Edinson Cavani (JIBI/REUTERS/Stephane Mahe)
Liga Prancis diwarnai dengan Edinson Cavani yang tampil cemerlang.
Solopos.com, PARIS — Top scorer sepanjang sejarah Paris Saint-Germain (PSG) bukan lagi tercatat atas nama Zlatan Ibrahimovic. Edinson Cavani merebut posisi terhormat tersebut dari Ibrahimovic setelah merobek gawang Montpellier dalam pertandingan Ligue 1 di Parc de Princes, yang berakhir Minggu (28/1/2018) dini hari WIB.
Cavani membuka pesta gol PSG ketika pertandingan baru memasuki menit ke-11. Itu merupakan gol ke-157 milik Cavani untuk Les Parisiens, julukan PSG. Dia memecahkan rekor Ibrahimovic yang mengantongi 156 gol saat berkostum PSG.
Menariknya, Cavani mendapat bantuan dari rekan-rekan setimnya untuk menorehkan catatan milestone bagi Les Parisiens tersebut. Gol penyerang berjuluk El Matador itu diawali kerja sama apik tiga rekannya, Thiago Silva, Neymar, dan Adrien Rabiot.
“Menurliskan namaku dalam sejarah klub ini, tim ini, dan para suporter, ini sangat mengagumkan. Dengan hormat, saya sangat bahagia bisa mencetak gol di sini. Saya harap bisa terus mencetak dan memberi banyak gol untuk PSG. Kasih sayang dari fans merupakan hal yang indah, itu menggerakkanku,” jelas Cavani kepada Canal +, seperti dilansir Espnfc.com.
Karier Cavani di PSG mengalami naik-turun. Ia sempat kehilangan posisi sebagai ujung tombak ketika Ibrahimovic didatangkan ke PSG. Cavani harus menerima digeser sebagai penyerang sayap. Namun semenjak Ibrahimovic pindah ke Manchester United dua tahun lalu, Cavani kembali menjadi primadona sebagai pemain No. 9.
Kedatangan Neymar dan Kylian Mbappe musim panas lalu sekaligus menopang Cavani sebagai mesin gol yang disegani di skuat Les Parisiens. Meski, awalnya, ia dilaporkan berseteru dengan Neymar gara-gara berebut sebagai eksekutor penalti.
“Saya bahagia berada di sini. Saya harap akan bertahan di sini selama bertahun-tahun lagi,” jelas pemain yang didatangkan dari Napoli dengan harga 64 juta euro pada 2013 lalu tersebut.
Sementara itu, Neymar menyumbang dua gol saat PSG membungkam Montpellier 4-0. Salah satu golnya dari titik penalti. Satu gol lain disokong Angel di Maria. PSG sontak semakin kukuh di pucuk klasemen Ligue 1 dengan keunggulan 11 pon atas Lyon sebagai pesaing terdekat mereka.