Soloraya
Senin, 29 Januari 2018 - 20:35 WIB

KULINER WONOGIRI : Warung Kerdu Kepik Ini Sediakan Mi Ayam Sehat, Mau Coba?

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mi ayam di Warung Mi Ayam Sehat Pak Djenggot di barat pertigaan Kerdu Kepik, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Sabtu (27/1/2018). (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Warung kuliner di Kerdu Kepik, Wonogiri, menyediakan mi ayam sehat.

Solopos.com, WONOGIRI — Pedagang mi ayam kerap dijumpai di banyak daerah di Nusantara. Kuliner tersebut sudah sangat akrab di lidah orang Indonesia. Berbagai inovasi dilakukan pedagang untuk menarik minat konsumen.

Advertisement

Pedagang yang kekinian membuat steik mi ayam yang disajikan di hotplate. Salah satu pedagang di Wonogiri ini memilih cara lain dalam berinovasi tanpa meninggalkan cira rasa mi ayam yang asli. Inovasi dilakukan dengan mengutamakan faktor kesehatan konsumen dan kehalalan makanan.

Adalah Giyarno, lelaki berusia 49 tahun asal Wonogiri yang menciptakan mi ayam sehat tersebut. Warga Joho, Giriwono, Wonogiri, adalah pemilik usaha Warung Mi Ayam Sehat Pak Djenggot. Warung itu berada di Jl. Ahmad Yani No. 118, Kerdu Kepik RT 003/RW 002, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, tepatnya di barat pertigaan ber-traffic light Kerdu Kepik.

Advertisement

Adalah Giyarno, lelaki berusia 49 tahun asal Wonogiri yang menciptakan mi ayam sehat tersebut. Warga Joho, Giriwono, Wonogiri, adalah pemilik usaha Warung Mi Ayam Sehat Pak Djenggot. Warung itu berada di Jl. Ahmad Yani No. 118, Kerdu Kepik RT 003/RW 002, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, tepatnya di barat pertigaan ber-traffic light Kerdu Kepik.

Giyarno menyerahkan urusan masak memasak kepada adiknya, Sri Handayani, 40. Saat Solopos.com menyambangi warung mi ayam yang buka tiap hari pukul 10.00 WIB sampai selepas Magrib itu, Sabtu (27/1/2018) siang, empat anak tengah menyantap dengan lahap mi ayam sehat buatan Sri. Dalam waktu kurang dari 15 menit, mereka sudah menghabiskan isi mangkuk mereka.

“Tadi porsinya cukup banyak, tapi bisa saya habiskan. Enak banget sih,” ucap Meilin, 11, warga Giriwono, Kecamatan Wonogiri.

Advertisement

Sri menginformasikan warna itu berasal dari pewarna alami kunyit. Ukuran mi tak terlalu besar tetapi juga tak terlalu kecil. Selain itu mi diberi pangsit. Setelah dicampur saus dan sambal secukupnya, tiba saatnya menyantap. Rasanya enak, tetapi berbeda dibanding mi ayam pada umumnya.

Kuahnya kental tetapi segar dan tak membuat enek. Pangsit yang renyah menambah cita rasa tersendiri. Lalu apa yang membuat mi ayam itu layak disebut mi ayam sehat?

Giyarno menjelaskan mi ayam di warungnya dibuat tanpa micin, tanpa bahan pengawet, tanpa pewarna buatan, tanpa pengental, dan tanpa pengenyal. Ayam yang digunakan merupakan hasil penyembelihan sendiri dengan cara islami.

Advertisement

Hal itu untuk menjamin kehalalannya. Mi dibuat di tempat pembuatan mi di Pasar Kota Wonogiri. Namun, mi dibuat dengan bumbu racikan yang dibawa sendiri oleh Giyarno dan tanpa pengawet dan pengenyal sedikit pun.

“Pewarnanya dari kunyit. Untuk sausnya, saya menggunakan saus produk tepercaya yang saya beli dari pusat perbelanjaan. Harganya Rp13.000 untuk kemasan ukuran 900 gram,” kata Giyarno.

Dia mematok harga Rp8.000 untuk seporsi mi sehat. Es teh atau es jeruk dijual harga sama, Rp2.000/gelas. Giyarno membuka usahanya itu tujuh bulan lalu. Konsumen belum terlalu ramai, tetapi Giyarno tetap konsisten. Dia bersyukur berapa pun rezeki yang dia peroleh. Yang penting baginya bisa menyajikan makanan yang sehat bagi konsumen.

Advertisement

“Sebelum ini saya belum pernah membuka usaha kuliner. Resep membuat mi ayam ini saya pelajari dari teman lalu saya modifikasi menjadi mi ayam sehat ini. Semoga berkah. Ke depan saya akan kembangkan lagi dengan membuat bakso ikan air tawar yang sehat,” ujar Giyarno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif