Teknologi
Senin, 29 Januari 2018 - 16:45 WIB

Gerhana Bulan Rabu Lusa, Gabungkan 3 Fenomena Alam

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gerhana bulan total yang membuat warna bulan menjadi merah darah pada Sabtu (4/4/2015) malam tak begitu terlihat dengan baik di kota Solo, Hal tersebut dikarenakan adanya awan tipis sehingga menggangu pengelihatan. (Sunaryo HB/JIBi/Solopos)

Gerhana Bulan Rabu lusa menggabungkan tiga fenomena alam. 

Solopos.com, JAKARTA – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan proses gerhana Bulan pada Rabu (31/1/2018) lusa akan bisa disaksikan mulai pukul 18:48 WIB dan berakhir pada 22:11 WIB. Proses gerhana berlangsung sekitar empat jam.

Advertisement

“Pada 31 Januari malam nanti akan terjadi gerhana Bulan langka yang bisa diamati dari Indonesia. Gerhana Bulan ini langka karena terakhir kali terjadi sekitar 152 tahun lalu,” bunyi siaran pers yang dirilis Humas Lapan, akhir pekan lalu, seperti dilansir Setkab.go.id, Senin (29/1/2018).

Menurut Lapan, proses gerhana pada 31 Januari malam akan dimulai pukul 18:48 WIB dan puncaknya gerhana Bulan total pada pukul 19.52 – 21:08 WIB. Gerhana Bulan akan berakhir sekitar pukul 22.11 WIB. Baca juga: Ini Jadwal Gerhana Bulan dan Matahari di Indonesia Sepanjang 2018

Humas Lapan menyebutkan, gerhana Bulan total pada 31 Januari nanti disebut istimewa karena menggabungkan tiga fenomena alam sekaligus, yang oleh Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin, disebut super-blue-blood-moon.

Advertisement

Disebut Supermoon, karena bulan masih berada di titik terdekatnya dengan Bumi. Akibatnya Bulan akan terlihat lebih besar dan bercahaya dari sebelumnya.

Disebut blue moon, karena ini merupakan bulan purnama kedua pada Januari. Bulan purnama pada bulan ini juga terjadi pada 1 Januari malam. Baca juga: Gerhana Langka Rabu Depan, Bulan 14% Lebih Besar dan 30% Lebih Terang

“Gerhana Bulan total juga sering disebut Blood Moon karena saat gerhana total Bulan tampak merah darah, karena cahayanya ditapis sedemikian rupa oleh atmosfer Bumi,” terang humas Lapan.

Advertisement

Meski demikian, Lapan menginformasikan gerhana Bulan pada 31 Januari nanti bukan yang satu-satunya di sepanjang 2018. Lapan merujuk pada keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang menyebutkan akan terjadi dua kali gerhana Bulan dan tiga gerhana Matahari pada tahun ini.

Selain pada 31 Januari nanti, gerhana Bulan juga diperkirakan akan terjadi pada 28 Juli. Sementara gerhana Matahari akan terjadi 15 Februari, 13 Juli, dan pada 11 Agustus. Baca juga: Kemenag Ajak Umat Islam Salat Khusuf Saat Gerhana Bulan

“Dua gerhana Bulan, yang akan terjadi pada 31 Januari dan 28 Juli, bisa disaksikan dari Tanah Air. Kedua gerhana ini merupakan gerhana bulan total, yakni ketika Bulan yang tadinya purnama benar-benar lenyap dari langit. Sementara tiga gerhana matahari, yang merupakan gerhana sebagian, tak akan bisa disaksikan dari Indonesia,” jelas siaran pers Lapan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif