Soloraya
Jumat, 26 Januari 2018 - 05:35 WIB

Warga Bantaran Kali Anyar Tapen dan Praon Solo Mulai Bangun Fondasi Rumah Baru di Mojosongo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Diperum KPP) Solo, Agus Djoko Witiarso, memberikan sosialisasi terkait bansos keuangan kepada ratusan warga bantaran Kali Anyar wilayah Nusukan di Pendapa Kantor Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Rabu (21/6/2017) malam. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Warga bantaran Kali Anyar terdampak proyek penanganan banjir Solo mulai membangun rumah baru di Mojosongo.

Solopos.com, SOLO — Warga bantaran Kali Anyar wilayah Kampung Tapen dan Praon, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, yang terdampak proyek Penanganan Banjir Kota Solo Paket 3 (Kali Pepe hulu) sejak pekan lalu mulai membuat fondasi rumah baru di Kampung Jatirejo RT 003/RW 039 Kelurahan Mojongoso, Jebres.

Advertisement

Ketua II Pokja Relokasi Warga Nusukan, Misno, mengatakan warga Tapen dan Praon tidak mengalami kendala perizinan saat ingin mendirikan rumah baru di Jatirejo. Warga Tapen dan Praon tidak diwajibkan mendirikan rumah di lahan minimal seluas 60 meter persegi/kaveling seperti yang dialami warga bantaran lain yang ingin pindah ke luar Solo.

Warga diperbolehkan mendirikan rumah di lahan seluas 40 meter persegi/kaveling. Warga Tapen dan Praon hanya diminta lebih dulu menyusun dokumen site plan dan menyelesaikan masalah pembelian tanah sebelum diperbolehkan Pemkot mendirikan rumah di Jatirejo.

Advertisement

Warga diperbolehkan mendirikan rumah di lahan seluas 40 meter persegi/kaveling. Warga Tapen dan Praon hanya diminta lebih dulu menyusun dokumen site plan dan menyelesaikan masalah pembelian tanah sebelum diperbolehkan Pemkot mendirikan rumah di Jatirejo.

Baca:

Relokasi Warga Terdampak Penanganan Banjir Kali Anyar Terkendala Izin Pemkab Karanganyar

Advertisement

“Pemkot dari awal memberi ketentuan batas minimal lahan yang harus disediakan untuk membangun rumah baru, yakni 40 meter persegi/kaveling. Kami bisa memenuhi batasan itu. Jadi tidak ada masalah. Sekarang kami mulai bangun fondasi,” kata Misno saat berbincang dengan Solopos.com di Tapen, Kamis (25/1/2018).

Misno menyampaikan warga kurang lebih membutuhkan waktu 1,5 bulan untuk membangun rumah baru di Jatirejo sekaligus membongkar rumah lama di bantaran Kali Anyar. Jika tidak terkendala hujan, warga bisa merampungkan pembangunan rumah baru dan pembongkaran rumah lama pada Maret mendatang.

Dia menceritakan saat hujan, lahan di seputaran lokasi pembangunan rumah baru berubah becek. Para pekerja kesulitan beraktivitas. Kendaraan pengangkut material juga sulit masuk ke lokasi.

Advertisement

Misno menjelaskan letak lokasi pembangunan rumah baru warga di sebelah timur TPA Putri Cempo. “Pembongkaran bangunan rumah di bantaran tidak butuh waktu lama. Kami programkan jika fondasi bangunan rumah baru sudah jadi, warga akan mulai bongkar rumah di bantaran. Material rumah lama nantinya bisa digunakan juga untuk rumah baru. Kami butuh waktu sekitar 1,5 bulan untuk pindah, tapi lagi-lagi tergantung cuaca,” jelas Misno.

Ada 71 rumah yang akan dibangun warga Tapen dan Praon di Jatirejo. Warga akan membangun rumah dengan memaksimalkan luas lahan yang ada. Artinya, rumah bakal dibangun dengan luasan sama dengan luas lahan yang tersedia, yakni 40 meter persegi/kaveling.

Meski memiliki luas yang sama, Misno mengatakan rumah warga tidak bisa dibangun dengan bentuk yang sama karena harus disesuaikan dengan kondisi tanah. Dalam membangun rumah, warga Tapen dan Praon sepakat membayar kontraktor.

Advertisement

“Dana bansos tidak mungkin cukup untuk membeli tanah sekaligus mendirikan rumah. Dana bansos sisa pembelian tanah paling juga habis untuk pembiayaan fondasi ini. Jadi kami dari warga jelas harus swadaya menyediakan uang tambahan. Kami akan saling kerja sama lah dalam menyediakan kekurangan uang,” jelas Misno.

Sementara itu, Ketua Pokja Relokasi Warga Bantaran Kelurahan Nusukan, Joko Santoso, mengatakan 110 warga Kampung Minapadi, Nusukan, kini juga tengah mempersiapkan diri pindah dari bantaran. Beberapa warga dijadwalkan mulai mendirikan rumah mulai awal Februari.

Namun, pada saat itu tidak semua warga Nusukan akan mulai mendirikan rumah. Beberapa warga saat mencari tempat relokasi beruntung mendapat rumah yang bisa dibeli dengan harga murah atau sesuai besaran dana bansos dari Pemkot. Alhasil, warga itu tinggal mengangkut barang ke rumah baru dan membongkar rumah lama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif